Bahlil Kabarkan Kendaraan Plat Kuning Masih Boleh Isi BBM Subsidi: Subsidi Tetap Ada, Cash Tetap Ada
Menteri ESDM Bahlil Buka Suara terkait Isu Subsidi BBM Bakal Dialihkan ke Program 3 Juta Rumah.-Sabrina Hutajulu-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selaku Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi menyebut kendaraan plat kuning masih boleh mengisi BBM subdisi di SPBU.
Hal tersebut menyusul rencana pemerintah untuk mengubah penyaluran subdisi energi dalam bentuk BLT terus bergulir.
Bahlil mengatakan bahwasanya pihaknya masih menunggu laporan dari dari BPH Migas, Pertamina, dan PLN secara mendalam.
BACA JUGA:Tak Terima Subdisi BBM Justru Dinikmati Masyarakat Mampu, Pemerintah Bentuk Satgas Khusus
"Kalau sudah selesai dalam waktu dekat, akan ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada Bapak Presiden," kata Bahlil dikutip Selasa 5 November 2024.
Adapun salah satu opsi dari metode pemberian subsidi adalah dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Saya pikir BLT salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat, opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana," jelas Menteri ESDM.
Bahlil menekankan pemberian subsidi harus dilakukan secara tepat sasaran. Bagi subsidi yang kurang tepat sasaran akan diberikan dengan bentuk yang lain.
"Andaikan pun terjadi subsidi, nanti sebagian seperti kendaraan umum, plat kuning, itu masih kami pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya (tetap subsidi harga)," tutur Bahlil.
"Ini kan sebenarnya subsidi ini kan ada yang tepat, semuanya harusnya subsidi ya, namun ada yang tidak tepat sasaran. Yang tidak tepat sasaran ini kita bentuk yang lain, tapi yang sudah sesuai sasaran tetap jalan. Jadi subsidi tetap ada, ada yang berbentuk cash, dan ada yang berbentuk barang," tandas Bahlil.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Alihkan Subsidi BBM ke BLT, Ekonom: Kebijakan Berisiko Tinggi!
Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bakal membuka opsi penyaluran subsidi energi dalam bentuk BLT kepada masyarakat miskin.
Selain itu, ada pula opsi tetap memberikan subsidi pada produk seperti yang berlaku saat ini atau menggunakan sistem "blending" atau pencampuran kedua skema tersebut.
"Formulasinya mungkin ada beberapa, salah satu di antaranya adalah, apakah kemudian subsidi itu biar tepat sasaran, kita secara langsung dalam BLT kepada masyarakat, atau di blending ada bagian yang memang kita langsung ke rakyat dan ada sebagian yang masih subsidi seperti sekarang," tutur Bahlil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: