Iftitah Sulaiman Temui Rosan Roeslani, Bahas Investasi di Kawasan Transmigrasi

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyambut kedatangan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Jakarta Pusat pada Senin 18 November 2024.

Rosan mengatakan bahwasanya diskusi antara dirinya dengan Menteri Transmigrasi untuk berkolaborasi antar kementerian.

BACA JUGA:Kunjungan Prabowo ke China Gaet Investasi Rp 157 Triliun

BACA JUGA:Resmi Teken Kontrak Bersama GoTo dan Alibaba, Tencent Akan Siapkan Investasi di Indonesia

"Setelah tadi kami berbicara ternyata banyak sekali sinergi yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk kepentingan masyarakat di seluruh Indonesia ini," kata Rosan kepada media.

"Sinergi ini bisa kita lakukan mengingat dari Kementerian Transmigrasi ini mempunyai beberapa lahan dan juga mempunyai potensi dari tenaga kerjanya," tambahnya.

Dikatakan Rosan, pihaknya mempunyai potensi untuk berinvestasi di kawasan transmigrasi melalui beberapa investor.

"Kita bisa sinergikan dari segi lahannya, kita sinergikan dari segi tenaga kerjanya. Yang paling penting bagaimana kita juga meningkatkan kesejahteraan dari para pekerja, dari para transmigran dengan investasi yang bisa masuk ke daerah tersebut," terang Rosan.

BACA JUGA:Laju Perekonomian RI Stagnan 4,95 Persen, Menkeu Sri Mulyani: Tapi Laju Ekspor & Investasi Melonjak Bagus

BACA JUGA:Halo Pak Kapolri, LQ Indonesia Law Firm Minta Tersangka Investasi Bodong PT MMP dan PT FCD Segera Ditangkap!

Sementara itu, Menteri Transmigrasi Iftitah mengatakan bahwasanya potensi terbaik dari program transmigrasi sendiri adalah pihaknya memiliki lahan.

"Jadi kami sampaikan kepada beliau (Rosan), meskipun kami anggarannya terbatas, tetapi kami ini kementerian yang kaya. Karena kami memiliki sekitar 153 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia," terang Iftitah.

Dari 153 kawasan transmigrasi itu, Iftitah mengatakan pihaknya memiliki kurang lebih sekitar 3,1 juta hak pengelolaan lahan. 

BACA JUGA:Penelitian Schneider Electric: Mayoritas Perusahaan di Indonesia Fokus Investasi di Bidang Digitalisasi dan Keberlanjutan

Sumber: