Survei Searce: Perusahaan di Indonesia Serius Tingkatkan Nilai Investasi di Bidang AI Hingga 50%

Survei Searce: Perusahaan di Indonesia Serius Tingkatkan Nilai Investasi di Bidang AI Hingga 50%

Perusahaan di Indonesia semakin serius mengadopsi AI--Freepik

Terlepas dari masalah ROI, seperempat responden berpendapat bahwa organisasi mereka akan meningkatkan investasi di bidang AI hingga lebih dari 50% pada tahun 2024 dan tahun-tahun mendatang dan hanya 8% responden mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan investasi hingga 100% atau lebih.

BACA JUGA:PLN Perluas Penggunaan Artificial Intelligence untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Pelanggan

Ketika ditanya berapa banyak pendapatan organisasi mereka yang dialokasikan untuk inisiatif AI pada tahun 2024, seperempat responden mengatakan bahwa organisasi mereka akan membelanjakan antara $11-25 juta, dengan 7% tambahan mengatakan bahwa organisasi mereka akan membelanjakan lebih dari $25 juta pendapatan untuk inisiatif AI tahun ini

“Banyak organisasi sering kali mengeluarkan dana untuk inisiatif AI tanpa visi yang pasti,” kata Bene.

“Untuk benar-benar mendapatkan peningkatan ROI yang pasti, organisasi sebaiknya perlu melakukan pendekatan yang berpusat pada hasil yang didukung oleh tata kelola yang tepat, kerangka kerja yang terukur, dan proses manajemen yang berkesinambungan. Hal ini memungkinkan tujuan bisnis dibangun sejak awal dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan dan menghasilkan manfaat akhir yang signifikan,” tuturnya.

BACA JUGA:Kenalan dengan Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan Layaknya Manusia

Masalah privasi data, pemanfaatan teknologi lama serta kurangnya talenta menjadi kendala utama bagi bisnis yang ingin mengadopsi AI

Penelitian tahun ini juga melihat hambatan-hambatan utama bagi organisasi yang ingin mengadopsi AI.

BACA JUGA:Makin Canggih, Bandara-Bandara AP II Gunakan Artificial Intelligence

Tantangan Terbesar dalam Teknologi AI

Ada tiga hambatan terbesar yang disebutkan oleh responden, yaitu privasi data (45%) diikuti oleh penggunaan teknologi lama (40%) serta kurangnya sumber daya yang berkualitas (40%).

“Untuk mendapatkan kesuksesan implementasi AI, sebuah organisasi harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan memitigasi keterbatasan yang ada sehingga mereka dapat memiliki jalur adopsi yang paling optimal,” kata Bene.

BACA JUGA:Kenalan dengan Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan Layaknya Manusia

Tantangan dalam setiap bisnis tentunya berbeda dan penting bagi sebuah organisasi untuk menemukan mitra yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan memberikan konsultasi untuk berinovasi.

“Apakah itu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengurangi kekhawatiran seputar privasi data atau mengusulkan solusi kreatif untuk masalah teknologi sebelumnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui inti permasalahan terbesar yang mereka hadapi, menemukan konsensus tentang cara untuk melangkah maju dan yang paling penting memberikan solusi yang tepat,” tuturnya.

BACA JUGA:BRIN: Tak Perlu Takut Berlebihan, Artificial Intelligence Milestone Perkembangan Teknologi

GenAI tetap menjadi prioritas utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads