KPK Kembali Menahan Tesangka dalam Kasus Suap dan Gratifikasi di DJKA Kemenhub
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menahan mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) kegiatan pengembangan perkeretaapian Jawa bagian Tengah area 1 pada Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah, Dheky Martin (DM)-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menahan mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) kegiatan pengembangan perkeretaapian Jawa bagian Tengah area 1, pada Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah, Dheky Martin (DM).
Dheki merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan dan pemeliharaan jalur kereta.
Selanjutnya, KPK akan menahan Dheky selama 20 hari.
BACA JUGA:Istri Mendiang Benny Laos Unggul Telak di Pilgub Malut, Raih Suara Lebih dari 50 Persen
BACA JUGA:Nikita Mirzani Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Kasus Dugaan Aborsi Lolly di Polres Jaksel
"Tersangka DM akan ditahan selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 29 November 2024 sampai dengan 18 Desember 2024 di Rumah Tahanan Negara Cabang Rutan Kelas I Jakarta Timur," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika pada Sabtu, 30 November 2024.
Adapun Dheky merupakan pengembangan suap dari wiraswsta Dion Rianto Sugiarto sebelumnya telah diproses hukum lebih dulu.
Keduanya saling kerjasama untuk mendapatkan sejumlah paket pengerjaan barang dan jasa yang masuk dalam proyek barang dan jasa yang strategis nasional (PSN).
"Bahwa karena paket pekerjaan tersebut adalah proyek strategis nasional dan waktu pekerjaannya dimajukan dari awal Desember 2024 menjadi triwulan pertama 2024, dan meminta kepada BP (tersangka Budi Prasetyo) agar tim tersangka DM (Dheky Martin) dapat melakukan asistensi terhadap dokumen lelang, sehingga lelang tidak gagal,” jelas Tessa.
BACA JUGA:Pegadaian Area Senen Buktikan Peran Penting Literasi Mitra Agen di Wilayahnya
BACA JUGA:Partisipan Pilkada di Kota Bekasi Menurun, KPU: Pemilih Gen-Z Belum Terlihat
Dalam kerjasama ini, Dion mendapatkan sejumlah proyek. Adapun salah satunya yakni pembangunan jalur ganda kereta api elevator antara Solo Balapan - Kadipiro kilometer 104+900 sampai dengan 106+900 pada 2022 - 2024.
Dari proyek tersebut, Dheky mendapatkan uang sebesar Rp 150 juta dan mobil Innova hitam keluaran 2022. Dana diberikan dua kali melalui orang kepercayaannya.
Total keseluruhan uang pemenangan paket yang diterima oleh Dheky menyentuh Rp 3,06 miliar. Namun, penyidikan KPK masih melakukan pendalaman untuk mencari aliran uang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: