Dewan Pers Bakal Panggil Wartawan yang Ikut Rombongan Polrestabes Semarang Terkait Kasus Penembakan Siswa SMK!

Dewan Pers Bakal Panggil Wartawan yang Ikut Rombongan Polrestabes Semarang Terkait Kasus Penembakan Siswa SMK!

Kapolrestabes Semarang minta maaf atas kasus Polisi tembak siswa saat rapat dengan Komisi III DPR RI.-anisha aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dewan Pers akan memanggil wartawan CNN Indonesia yang diduga ikut rombongan Polrestabes Semarang saat menyambangi rumah korban penembakan Siswa SMK GRO (17). 

Diduga oknum jurnalis itu terlibat dalam upaya rekayasa laporan kepolisian terkait kasus penembakan oknum polisi terhadap siswa SMKN 4 Semarang.

BACA JUGA:KPAI Tuntut Pemenuhan Hak Anak Korban Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Jurnalis di Indonesia, Dewan Pers Apresiasi BRI Fellowship Journalism 2025

Dewan Pers sekaligus juga memanggil manajemen CNN Indonesia yang menjadi tempat kerja wartawan tersebut.

Pemanggilan ini dilakukan untuk minta penjelasan adanya berita tentang dugaan keterlibatan wartawan dalam kasus yang mengakibatkan tewasnya siswa SMKN 4 Semarang atas nama Gamma Rizkynata Oktafandy dan dua temannya yang mengalami luka tembak.

“Kami dari Dewan Pers akan meminta keterangan manajemen CNN Indonesia dan juga wartawan bersangkutan untuk klarifikasi,” kata Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, Rabu 4 Desember 2024 di Jakarta.

BACA JUGA:Peran Media di Pemilu, Totok: Berita Wartawan Bisa Menjadi Informasi Awal Bagi Bawaslu

BACA JUGA:Alasan Keluarga Korban Penembakan Polisi di Semarang Tak Hadir Dalam Rapat Bersama di Komisi III DPR RI

Mengenai kapan pemanggilan itu dilakukan, Dewan Pers akan dilakukan koordinasi lebih lanjut.

Meski secara informal CNN Indonesia menyampaikan sedang dalam proses investigasi internal untuk menyiapkan seluruh informasi yang bisa disampaikan ke publik.

Ninik menegaskan bahwa setiap wartawan dan media pers di Indonesia dalam menjalankan tugas terikat dengan 40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Menurut Ninik, hal itu akan ditekankan saat proses klarifikasi agar jelas permasalahannya sebelum Dewan Pers mengambil keputusan.

"Karena dalam pemberitaan kasus tersebut disebut-sebut ada rekayasa oleh oknum wartawan bekerja sama dengan oknum polisi terduga pelaku penembakan siswa, maka Dewan Pers memberikan atensi penuh," kata Ninik. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads