Guru Ngaji Diduga Lakukan Sodomi di Ciledug, Tiga Korban Lakukan Visum

Guru Ngaji Diduga Lakukan Sodomi di Ciledug, Tiga Korban Lakukan Visum

Diduga Disodomi oleh Guru Ngaji di Ciledug, Tiga Korban Lakukan Visum-dok: ilustrasi-

Rata-rata usia SD hingga SMA.

Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan para korban, mereka tak hanya dipegang alat kemaluan, namun sampai disodomi.

"Kemudian sampai tadi malam, kurang lebih kita duga ada 36 korban. Ada 36 korban, ini sedang masih kita dialami, jadi range usianya dari SD, SMP, SMA, yang klasifikasinya mulai dari kekerasan seksual berupa yang tadi, dipegang-pegang alat kelaminnya, sampai sodomi," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu saksi sekaligus korban pelecehan di Ciledug berinisial F (18) ungkap modus W (40) dalam mencabuli puluhan muridnya.

BACA JUGA:Pengelolaan Teman Bus di Yogyakarta dan Bali Akan Beralih kepada Pemda Setempat Per Januari 2025

BACA JUGA:Kronologi Penembakan Pengacara Rudi S Gani Saat Malam Tahun Baru, Sedang Tangani Perkara Sengketa Tanah

F menjelaskan, aksi pelecehan seksual itu telah dilakukan W sejak puluhan tahun lalu, sekira tahun 2000-an. Korbannya pun kurang lebih mencapai 30 orang yang masih merupakan anak di bawah umur.

F mengatakan, pelaku tak melemparkan ancaman, untuk melancarkan aksi pencabulannya. Kendati begitu, pelaku biasanya langsung melakukan aksinya, dengan memegang kemaluan korban, dan melecehkannya.

"Tiba-tiba saja langsung melakukan pelecehan. Kaya saya lagi main game di hp, tiba-tiba dia di samping saya," ujar F kepada awak media, Rabu.

F mengaku bahwa guru mengaji yang berinisial W (40) kerap memberikan uang sebesar Rp 50.000, usai pelaku melakukan aksi bejatnya.

"Gak ada (ancaman), cuman yang biasanya korban dikasih uang lah abis dilakukan hal pelecehan tersebut. Sekitar Rp 50 ribu," ujarnya kepada awak media ketika ditemui di kediamannya, Ciledug Kota Tangerang, pada Rabu, 01 Januari 2025.

BACA JUGA:Tragis, Seorang Pengacara Ditembak OTK Saat Rayakan Malam Tahun Baru di Bone

BACA JUGA:Jelang Pergantian Tahun BKD Banten Susun Rotasi ASN, Pengamat Kebijakan dan Politik: Terbilang Nekat

F menyampaikan, uang tersebut sejatinya bukan sebagai sogokan untuk tutup mulut. Namun, W (guru mengaji) meminta kepada korbannya agar uang itu dipergunakan untuk membeli jajan.

"Buat jajanan aja atau buat beli rokok, atau berbagai macam. Itu selalu dilakukan setiap melakukan hal tersebut (pelecehan), langsung dikasih duit, korbannya," ungkap F.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads