Warga Desa Kohod Akui Diintimidasi di Polres, Tokoh Pemuda Banten: Gak Selesai di Lapangan, Ditekan di Kantor

Warga Desa Kohod Akui Diintimidasi di Polres, Tokoh Pemuda Banten: Gak Selesai di Lapangan, Ditekan di Kantor

Berbagai cerita terkait pengusaan tanah masyarakat atas proyek PIK 2, salah satunya warga Desa Kohod akui diintimidasi di Polres.-tangkapan layar X@msaid_didu-

"Saat saya tanyakan terkat pembayaraan tanah, mereka bilangnya sabar-sabar saja," ungkapnya.

BACA JUGA:Pemerintah Potong Anggaran Seremoni dan Perjalanan Dinas Demi Hemat APBN, Prabowo: Kecuali Bansos!

BACA JUGA:Presiden Instruksikan Penghematan Anggaran, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan APBN 2025 Tidak Akan Diubah

Haji Surdin juga mengakui diirnya telah melayangkan aduan ke Kantor Desa, namun tidak mendapatkan tanggapan apapun.

Selain itu diirnya juga mengakui takut untuk terus mendesak ke pihak pengembang menyelesaikan urusan tanahnya yang telah dibangun tersebut.

Anak dari Haji Surdin mejelaskan jika mereka juga takut melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian karena banyak cerita saat melapor malahan masuk penjara.

Intimidasi yang didapat warha ini juga senada dengan apa yang dijelaskan oleh Iwan Darmawan selaku tokoh pemuda Banten dalam podcast Abraham Samad Speak UP.

BACA JUGA:Kala Iriana Jokowi Berkunjung ke Desa Kohod pada 2017 Jadi Sorotan, Netizen: Bukan Kunjungan Biasa

BACA JUGA:Emilia Contessa Idap Diabetes dan Hipertensi Sebelum Meninggal Dunia, Ada Luka di Kaki

Iwan menyampaikan bahwa tanah warga ditawar dengan harga yang tidak manusiawi dan jika menolak maka mereka didatangi preman hingga aparat desa.

Menurut Iwan warga yang menolak juga dicari kesalahan bahkan sampai ada yang dipenjara dan ditakuti hingga mereka melepas tanahnya.

“Kurungin, masih hidup lu, itu bahasa-bahasa yang mereka sampaikan,” papar Iwan.

“Itu bahasanya Ali Hanafi, jika tidak bisa diselesaikan di bawah, warga dibawa ke kantor kemudian di sanalah mereka ditekan,” tambahnya.

Iwan menjelaskan bahwa Ali Hanafi merupakan orang kepercayaan Aguan yang merupakan bagian dari korporasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads