Capai Penghujung Bulan Januari 2025, Kemenperin Ungkap IKI Kembali Naik

Memasuki bulan Januari 2025, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) telah berada pada posisi 53,10-Disway.id/Bianca Khairunnisa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Memasuki bulan Januari 2025, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) telah berada pada posisi 53,10.
Jumlah tersebut diketahui naik 0,17 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Desember 2024 lalu, yang berjumlah 52,93.
BACA JUGA:Jalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor Manufaktur
Selain itu, Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif juga mengungkapkan bahwa nilai IKI juga meningkat 0,75 poin jika dibandingkan nilai IKI pada Desember 2024 lalu, yang berjumlah sebesar 52,35.
Menurutnya, kontribusi Presiden RI Prabowo Subianto juga lewat kebijakan-kebijakannya yang dinilai mencerminkan keberpihakan ke industri, contohnya seperti kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
"Kami juga menyampaikan apresiasi keberpihakan bapak Presiden dan Wakil Presiden yang telah memberikan arahan dan menerbitkan kebijakan yang pro industri," ujar Febri di kantor Kemenperin, Jakarta, pada Senin 30 Januari 2025.
Sementara itu pada Januari 2025 ini, telah terjadi juga percepatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 2,03 poin, atau sebesar 52,7. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi masih tetap ekspansi meskipun terjadi perlambatan sebesar 2,14 poin, atau mencapai 53,39.
BACA JUGA:Konfirmasi Pembangunan Pabrik Airtag Apple di Batam, Ini Kata Kemenperin
Selain itu, nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami perlambatan ekspansi sebesar 1,0 poin, atau mencapai 53,58.
"Jadi, industri pada bulan Januari 2025 sedikit mengerem laju produksi, meskipun tetap ekspansif di atas angka 50. Mengapa? Karena masih banyak stok produk di gudang. Kenapa stok barang banyak pada bulan Januari? Karena industri meningkatkan produksinya pada November 2024 untuk mengantisipasi kenaikan PPN 12 persen," jelas Febri.
Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan yang wajar. Pasalnya, sektor industri juga harus melakukan antisipasi terhadap kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.
"Barang-barang yang ada diproduksi pada bulan November 2024 tersebut akan dijual pada bulan Januari in," ucap Febri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: