Pansus 2 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda tentang Pembudayaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
Pansus 2 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda tentang Pembudayaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan-Istimewa-
BANDUNG, DISWAY.ID - Panitia Khusus 2 DPRD Kota Bandung tengah menggodok Raperda tentang Pembudayaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Anggota Pansus 2, Eko Kurnianto mengatakan, Perda ini memiliki nilai sangat strategis bagi internalisasi nilai nilai luhur pancasila dalam kehidupan masyarakat dan mewarnai kehidupan baik sosial, ekonomi, pendidikan, produk hukum.
BACA JUGA:Pansus 4 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda SOTK Tentang Pembentukan BPBD
BACA JUGA:Pansus 3 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Penyelenggara Reklame
"Terlebih lagi untuk Kota Bandung yang masyarakatnya heterogon baik suku, agama, ras sehingga Pancasila sebagai konsensus bernegara dapar menjadi pemersatu," ujar Eko, Senin 3 Februari 2025.
Menurut Eko ,Perda dibuat disadari generasi hari ini perlu mengetahui, memahami dan melaksakan nilai nilai pancasila sehingga generasi muda Kota Bandung semakin kokoh dalam berketuhanan/beragama.
"Generasi muda harus memiliki kepedulian pada kemanusiaan, bersatu sebagai satu bangsa, mampu berdemokrasi secara sehat cerdas dan berkeadilan sosial menyongsong Indonesia emas," ujarnya.
Eko mengatakan beberapa yang dibahas dalam Reperda Pembudayaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan antara pedoman pelaksanaan, bentuk dan materi, peran serta masyarakat dalam pembudayaan ideologi Pancasila dan penghargaan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Hercules Turun Gunung, Ingatkan Kader Grib Jaya Hentikan Bentrok dengan Pemuda Pancasila!
BACA JUGA:Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala Apresiasi Komitmen Kemlu Jalankan Diplomasi Pancasila
"Daerah yang sudah membuat Perda terkait Ideologi Pancasila diantaranya Surabaya dan Yogyakarta, " ujar Eko.
Eko mengatakan saat ini cenderung generasi muda tidak mengenal nilai nilai Pancasila.
" Ini terbukti tidak lagi adanya program yang menginternalisasi nilai pancasila dikalangan anak muda tidak adanya pelajaran di sekolah, tidak ada lagi penataran P4 atau program lain yang menyentuh masyarakat, " ujarnya.
Eko mengatakan, di sisi lain arus globalisasi yang menerpa membuat generasi muda lebih mengenal budaya luar dibandingkan nilai luhur bangsa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
