ADAKSI Ungkap Demo Dosen se-Indonesia Tuntut Tukin dapat Ancaman dan Dihalangi: Sosoknya Itu...
Koordinator Nasional Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Anggun Gunawan mengaku bahwa pihaknya diancam dan dihalang-halangi untuk menyuarakan aspirasi mengenai tunjangan kinerja (tukin) yang sejak 2020 belum terbayar.- Annisa Zahro-
BACA JUGA:PWI Banten Utus 50 Delegasi ke HPN di Kalimantan Selatan
"(Pemerintahan) kemarin mereka bilangnya sudah dianggarkan Rp5 triliun, makanya mereka berani bikin Permendikbudristek Nomor 447/P/2024 itu."
Kemudian pada 5 November 2024, perwakilan dosen juga sudah diundang oleh dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI terkait dengan aturan tukin ini, serta kondisi dosen di Kemendiktisaintek yang bertahan lantaran tidak adanya tukin selama lima tahun terakhir.
Sayangnya, tahun baru bukannya dapat tukin, para dosen justru mendapatkan kabar bahwa tidak ada anggaran tukin dosen Kemendiktisaintek di tahun 2025.
BACA JUGA:Falcon Pictures Buka Suara Usai Kontroversi Abidzar Soal Film A Business Proposal
BACA JUGA:Rundown Konser The Corrs di Jakarta 2025, Acara Mulai Pukul 20.00 WIB
"Kemudian kami protis, kami kirim karangan bunga sekitar 60-an, tanggal 6 Januari 2025 kami sudah kirim. Pada saat aksi itu, kami tidak pernah dialog. Kami tidak diajak ke dalam, malahan kami diusir, bunga-bunga kami (disingkirkan) oleh sekuritnya," bongkar Anggun.
Pada 14 Januari 2025, pihaknya pun melakukan konsilidasi nasional dan memberikan ultimatum kepada Mendiktisaintek untuk memberikan pernyataan resmi pada tanggal 24 Januari 2025.
"Dan itu pun juga tidak direspons oleh kementerian. Jadi sampai detik ini, tidak ada surat resmi yang diberikan kepada saya sebagai Ketua ADAKSI ataupun juga BU Fatimah sebagai Dewan Pembina."
BACA JUGA:Mediasi Gagal, Sidang Cerai Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Dilanjut 12 Februari 2025
Sementara itu, pihak kementerian pada Jumat, 31 Januari 2025 lalu melakukan pertemuan daring kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi negeri dan LLDikti untuk menyosialisasikan progres terbaru pengajuan anggaran tukin.
Menurut Anggun, hal ini sebagai upaya kementerian mengondisikan bagaimana pimpinan perguruan tinggi bisa menekan dosen-dosennya.
"Sehingga mereka tidak jadi aksi hari ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
