Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Rhenald Kasali Beberkan Alasan Kenapa Banyak yang Tinggalkan Indonesia
Viral tagar kabur aja dulu di media sosial-cytis-Pixabay
JAKARTA, DISWAY.ID – Pengamat Rhenald Kasali ikut menanggapi viralnya media sosial X (sebelumnya Twitter) belakangan ini gempar dengan munculnya tagar #Kaburajadulu.
Tagar ini mencerminkan ajakan bagi warganet untuk meninggalkan Indonesia dan mencari peluang lebih baik di luar negeri, baik untuk bekerja maupun menetap sebagai Warga Negara Asing.
Fenomena ini bukan tanpa alasan.
Munculnya tagar ini dipicu oleh rasa kekecewaan masyarakat terhadap instruksi Presiden RI Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran dan pemangkasan anggaran yang disampaikan kepada para kementerian dan lembaga pemerintah.
BACA JUGA:Ramai Tagar Kabur Aja Dulu Bikin Heboh, DPR Hingga KemenP2MI Angkat Bicara
"Selain gaji dan peluang karir yang jauh lebih besar, fasilitas pendidikan di sana juga jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia," tulis pengguna akun @p*l**, seperti yang dikutip pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Menurut Profesor Rhenald Kasali, seorang pakar bisnis, fenomena ini sejalan dengan apa yang dikenal sebagai ‘Brain Drain’.
Brain Drain merujuk pada fenomena di mana individu-individu terpelajar dan profesional memilih untuk meninggalkan negara asal mereka demi mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.
"Yang positif mengatakan ini adalah hak setiap warga negara untuk mencari pekerjaan yang layak dan pindah kemanapun yang mereka suka," ujar Rhenald melalui akun Instagram resminya, @rhenald.kasali, pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Fenomena ini, lanjut Rhenald, juga dialami oleh banyak pelaku usaha swasta dan start-up yang merasa kecewa dengan berbagai hambatan yang ada dalam membangun usaha di Indonesia.
Menurutnya, banyak pelaku usaha merasa terancam dengan kekhawatiran terhadap perundungan atau pemalakan dari oknum yang mengganggu proses bisnis.
BACA JUGA:Nikita Mirzani Akan Sekolahkan Lolly ke Luar Negeri Lagi, Tunggu Vadel Badjideh Masuk Penjara?
“Orang yang mau buka usaha sekarang juga takut sama preman, yang bisa segel pabrik dan usaha mereka, dan didiamkan. Ini sangat mengganggu pikiran publik yang mau investasi,” jelas Rhenald.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
