Krisis Pangan Melanda Jepang, Filipina hingga Malaysia, Bagaimana Kondisi di Indonesia?
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bicara ketahanan pangan.-Kementan-
Menurut Amran, hal ini menjadi alarm bagi Indonesia untuk mengambil langkah cepat menjaga ketahanan pangan.
Oleh karena itu, Amran menegaskan pentingnya mempercepat swasembada beras sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional.
“Ini bukan sekadar peringatan, tapi bukti nyata bahwa pangan adalah isu strategis. Indonesia harus memastikan ketahanan pangan sejak sekarang,” kata Mentan Amran.
Sebagaimana yang dilaporkan Badan Pangan Dunia (FAO) bahwa lebih dari 864 juta orang di dunia mengalami kerawanan pangan parah pada 2024.
BACA JUGA:Wirda Anak Yusuf Mansur Dituding Utang Rp9 M, Begini Klarifikasinya Sampai Singgung Member Berbayar
Asia dan Afrika lantas menjadi wilayah utama yang terdampak.
Terjadinya kerawanan pangan parah ini disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari perubahan iklim, konflik, dan ketidakstabilan ekonomi.
“Negara yang bergantung pada impor beras seperti Filipina dan Malaysia sangat rentan ketika pasokan global terganggu. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa ketergantungan pada impor bukanlah solusi jangka panjang. Indonesia harus memperkuat produksi dalam negeri,” tegas Mentan Amran.
Kondisi Pangan di Indonesia
Amran melanjutkan, menurutnya, Indonesia masih dalam kondisi yang aman dari kedaruratan pangan.
Dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, harga beras medium di Indonesia masih stabil dengan kisaran Rp13.000-14.000 per kilogram.
Angka ini lebih rendah dibanding dengan puncak harga 1014 yang sempat mencapai Rp16.000 per kilogram.
Meski mensyukuri stabilitas ini, ia menegaskan tak boleh berpuas diri.
BACA JUGA:Retreat Magelang Dilarang PDIP, Bang Doel: Saya Diundang Tanggal 27, Tanya DPP!
“Ke depan, kita harus memperkuat cadangan beras nasional agar siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk dampak perubahan iklim yang semakin nyata,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
