Riset BSMS Ungkap Penelitian Terbaru Soal Persepsi Rokok Elektronik pada Kesehatan
Rokok elektrik kembali jadi sorotan setelah sebuah studi internasional menemukan tingkat keberhasilan berhenti merokok yang lebih tinggi dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT).-Bernama-
Namun, banyak perokok yang masih belum menyadari hal tersebut.
BACA JUGA:UPDATE! Jokowi Larang Penjualan Rokok Ketengan Mulai 2023, Rokok Elektrik Juga Diatur
“Penelitian kami menunjukkan pentingnya meluruskan kesalahan persepsi ini di kalangan perokok,” katanya.
Sementara itu, Dr. Jasmine Khouja dari Tobacco and Alcohol Research Group menekankan perlunya intervensi untuk memperbaiki pemahaman yang salah tentang rokok elektronik.
“Keyakinan keliru ini dapat menghalangi perokok untuk beralih ke alternatif yang lebih rendah risiko,” ujarnya.
BACA JUGA:Nahlo! Cukai Rokok Elektrik Terbaru per 1 Januari 2024 akan Segera Diterbitkan
Dr. Jasmine menegaskan bahwa edukasi yang lebih luas sangat diperlukan agar perokok bisa membuat keputusan yang lebih tepat terkait kesehatannya.
“Penting bagi perokok untuk memahami bahwa meskipun rokok elektronik bukan tanpa risiko, beralih ke rokok elektronik dapat secara signifikan mengurangi risiko kesehatan dibandingkan terus merokok,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: