Pedagang Depot Isi Ulang di Bekasi Ditangkap, Palsukan Galon Kemasan dengan Air Sumur
Seorang pedagang berinisial SST mampu meraup keuntungan 70 juta dari hasil memalsukan air mineral berbentuk galon isi air sumur sejak 2023.--Dimas Rafi
BEKASI, DISWAY.ID - Seorang pedagang berinisial SST mampu meraup keuntungan 70 juta dari hasil memalsukan air mineral berbentuk galon isi air sumur sejak 2023.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengungkapkan bahwa pelaku melakukan pemalsuan di depot isi ulang miliknya di kawasan Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
"Selama dua tahun melakukan tindak pidana tersebut, tersangka meraup omezet dengan estimasi sebesar Rp70.000.000," ungkap Mustofa di Bekasi.
BACA JUGA:Diskominfo Purwakarta Kembangkan Aplikasi Digital 'SIMEDKOM', Optimalkan Kerja Sama Media
Mustofa menerangkan bahwa pelaku dapat menghasilkan sebanyak puluhan galon palsu dibantu dua karyawannya untuk dipasarkan ke warung-warung dengan harga jual Rp. 15 ribu per galon.
"Dalam satu hari tersangka dapat memproduksi dan menjual air minum kemasan galon palsu sebanyak sekitar 50 galon," terang dia.
Selain itu, Mustofa menerangkan bahwa pihaknya mencurigai adanya aktivitas pemalsuan dalam depot air isi ulang milik pria berusia 40 tahun tersebut.
BACA JUGA:Lari 5-10K Sambil Berdonasi di GRID Cardio Rush 2025, 1 Tiket Sumbang 1 Sepatu
Untuk itu, Mustofa melakukan penyelidikan terhadap pelaku hingga menemukan bukti berupa galon serta memalsukan salah satu merek air terkenal.
“Dengan cara mengisi ulang galon kosong dengan air tanah yang berasal dari sumur yang tidak berizin di lokasi tempat kejadian perkara,” terang Mustofa.
Dalam melakukan usahanya, pelaku membeli galon kosong yang masih tersegel dan diberikan lebel palsu yang dibeli di toko online dengan harga Rp. 2.500.
BACA JUGA:Cuaca Panas tapi Kok Hujan? BMKG Minta Waspadai Fenomena Kemarau Basah
Sedangkan isi air galon palsu itu ternyata mengandung bakteri coliform dan pseudomonas aeruginisia lewat uji laboratorium yang dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi secara berkala.
“Produk yang dijual pelaku tidak berasal dari produsen resmi pemegang merek, kami mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur harga murah, terutama jika kemasan terlihat bekas,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: