Perluasan Akses IKM Perhiasan Mendesak, Kemenperin dan APEPI Kolaborasi
Ilustrasi aneka perhiasan.-ist-
JAKARTA, DISWAY.ID - Sebagai salah satu industri yang memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) hingga kini terus berupaya untuk mendorong industri perhiasan di dalam negeri agar semakin inovatif sehingga bisa berdaya saing di kancah global.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, industri perhiasan masih memiliki potensi besar untuk semakin tumbuh dan memiliki tren kinerja yang positif. Hal ini dibuktikan dari tingkat ekspor barang perhiasan dan barang berharga Indonesia pada triwulan I tahun 2025 mencapai USD1,95 juta.
BACA JUGA:Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Kemendag Berikan Apresiasi Kepada Program Belanja Dalam Negeri
“Angka itu naik 16,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar USD 1,67 juta,” ungkap Reni kepada media secara daring, pada Senin 16 Juni 2025.
Selain itu, permintaan pasar industri perhiasan pada tahun 2025 terjadi peningkatan terhadap perhiasan berkelanjutan (sustainable jewellery), berbasis teknologi, serta desain yang bersifat personal dan inovatif.
Tidak hanya itu. Salah satu komoditas penting dalam industri perhiasan, yakni emas, saat ini potensinya masih tetap menjanjikan seiring dengan tren harga emas dunia yang meningkat.
“Emas tidak hanya berfungsi sebagai instrumen investasi yang stabil, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pengembangan produk perhiasan untuk pasar global,” pungkas Reni.
Kemenperin sendiri sudah menggelontorkan beberapa program untuk mendongkrak kinerja industri perhiasan. Contohnya seperti program bimbingan teknis dan pelatihan desain untuk peningkatan kompetensi pelaku industri, serta program e-Smart IKM yang mengakselerasi digitalisasi pemasaran industri kecil dan menengah (IKM).
BACA JUGA:Kemenperin Serius Dukung Penetapan OVNI di Kawasan Industri
“Semua program tersebut dijalankan untuk memacu para pelaku industri perhiasan nasional agar bisa lebih tangguh, adaptif dan mampu bersaing di pasar global,” jelas Reni.
Sementara itu, Kemenperin juga turut aktif mendukung penyelenggaraan promosi guna menciptakan ekosistem industri perhiasan yang terus tumbuh dan berkelanjutan.
Salah satu bentuk konkret dukungan tersebut diwujudkan melalui kolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) dalam penyelenggaraan Bandung Jewellery Fair (BJF) 2025, yang berlangsung pada 5–8 Juni 2025 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung.
Ajang yang diselenggarakan oleh APEPI ini dibuka secara resmi oleh Dirjen IKMA Kemenperin dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga, asosiasi industri, Dekranasda, pelaku usaha, hingga media nasional.
BACA JUGA:Mendes Yandri Ajak Pemuda Desa Sukseskan Kopdes Merah Putih: Usaha Sesuai Potensi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
