Penelitian Terbaru Bandingkan Efektivitas Rokok Elektrik dan Terapi Pengganti Nikotin
Rokok elektrik kembali jadi sorotan setelah sebuah studi internasional menemukan tingkat keberhasilan berhenti merokok yang lebih tinggi dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT).-Bernama-
JAKARTA, DISWAY.ID - Rokok elektrik kembali jadi sorotan setelah sebuah studi internasional menemukan tingkat keberhasilan berhenti merokok yang lebih tinggi dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT).
Penelitian ini dipublikasikan di Annals of Internal Medicine oleh tim peneliti dari National Drug and Alcohol Research Centre (NDARC), UNSW Sydney.
Hasil Studi
Penelitian berjudul “Vaporized Nicotine Products for Smoking Cessation Among People Experiencing Social Disadvantage: A Randomized Clinical Trial” melibatkan 1.000 responden.
Mereka dibagi secara acak ke dalam dua kelompok: pengguna rokok elektrik dan pengguna NRT.
Setelah enam bulan, data menunjukkan:
28,4 persen responden pengguna rokok elektrik berhasil berhenti merokok.
9,6 persen responden pengguna NRT berhasil berhenti merokok.
BACA JUGA:IRN 2025 Resmi Dibuka! Cara Dapat Peluang Emas Raih Dana Penelitian untuk Mahasiswa S1
Associate Professor Ryan Courtney, peneliti utama sekaligus Ketua Kelompok Riset Tembakau di NDARC, menegaskan bahwa rokok elektrik bukanlah solusi instan.
Namun, hasil uji klinis ini menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan terapi pengganti nikotin, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial.
“Keberhasilan berhenti merokok dengan rokok elektrik tidak dipengaruhi usia, jenis kelamin, tingkat ketergantungan nikotin, maupun riwayat kesehatan mental,” ujar Courtney.
Profesor Nicholas Zwar, Ketua Kelompok Penasihat Ahli Pedoman Berhenti Merokok di Royal Australian College of General Practitioners, yang juga menjadi salah satu penulis penelitian, menambahkan bahwa temuan ini semakin memperkuat bukti ilmiah.
“Studi ini penting karena menggunakan perangkat pod nikotin, jenis yang umum diresepkan di Australia dengan efek samping yang relatif rendah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: