Tips Bedakan Beras Oplosan dan Beras Premium Asli, Jangan Sampai Tertipu
berikut tips mudah membedakan beras premium asli dan beras oplosan yang bisa kamu terapkan saat belanja:--Bianca Khairunnisa
JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah mencuatnya kasus yang menyeret produsen besar karena menjual beras tak sesuai label, konsumen kini harus lebih jeli saat belanja.
Jangan sampai beras yang kamu beli dikira premium, ternyata oplosan
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Iqbal Shoffan Shofwan, menjelaskan sikap hati-hati ritel disebabkan perlunya memastikan kesesuaian kualitas beras premium dengan klaim di kemasan.
“Mereka melihat dulu packaging beras premium ini sesuai enggak dengan klaim. Premium berapa kilo, pecahannya seperti apa. Jangan sampai konsumen dirugikan,” ujar Iqbal di JCC Senayan, Jakarta, dikutip pada Senin 1 September 2025.
BACA JUGA:Beras Premium Langka di Depok! Harga Tembus Rp 138 Ribu, Warga Menjerit
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, meluruskan bahwa dalam industri beras memang lazim dilakukan pencampuran untuk menyesuaikan kualitas, contohnya seperti:
• Beras premium: campuran beras kepala dengan sekitar 15 persen beras patah (broken rice).
• Beras medium: campuran beras kepala dengan 25 persen beras patah.
Campuran ini bisa disesuaikan dengan selera pasar, misalnya perpaduan beras pulen dan pera.
Namun, Arief menegaskan ada batasan yang tak boleh dilanggar. Mengoplos beras Bulog dengan beras komersial untuk dijual lebih mahal merupakan praktik ilegal.
“Yang tidak boleh itu beras Bulog Rp11 ribu dioplos dengan beras Rp15 ribu, lalu dijual Rp 14 ribu–Rp 15 ribu. Itu pelanggaran. Beras Bulog harus dijual sesuai kemasan aslinya,” tegas Arief.
BACA JUGA:Beras Premium Langka, Ritel Disebut Masih Trauma Beras Oplosan, Solusinya?
Agar tidak jadi korban, berikut tips mudah membedakan beras premium asli dan beras oplosan yang bisa kamu terapkan saat belanja:
Tips Bedakan beras oplosan
1. Cek Kemasan
Produsen nakal sering mencantumkan label "beras premium", tapi kualitas di dalamnya tidak sesuai. Perhatikan hal-hal berikut:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
