bannerdiswayaward

Mayoritas Driver Ojol Jabodetabek Setuju Potongan 20 Persen, Asal Order Ramai dan Perlindungan Terjamin

Mayoritas Driver Ojol Jabodetabek Setuju Potongan 20 Persen, Asal Order Ramai dan Perlindungan Terjamin

Mayoritas Driver Ojol Jabodetabek Setuju Potongan 20 Persen, Asal Order Ramai dan Perlindungan Terjamin-Disway/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Survei terbaru yang dirilis oleh lembaga riset Tenggara Strategics mengungkapkan bahwa sebagian besar pengemudi ojek online (ojol) di wilayah Jabodetabek lebih memilih skema potongan aplikasi sebesar 20 persen.

hal itu, asalkan disertai dengan manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, hingga bantuan perawatan kendaraan.

BACA JUGA:Bahlil Tegaskan Aturan Ketat untuk Kelola BBM, SPBU Swasta Wajib Ikuti Aturan

BACA JUGA:Pilot Project Pilah Sampah di Kab Bandung: Anak Muda Jadi Motor Penggerak Perubahan Lingkungan

Survei ini dilakukan pada Selasa hingga Rabu kemarin. Melalui wawancara telepon terhadap 1.052 pengemudi aktif di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 

Hasilnya, sebanyak 82 persen responden menyatakan lebih nyaman dengan potongan 20 persen jika diimbangi dengan jumlah pesanan yang melimpah, dibandingkan potongan 10 persen namun order terbatas.

Selain itu, 54 persen pengemudi menganggap potongan 20 persen masih wajar apabila perusahaan aplikasi memberikan perlindungan tambahan, terutama dalam bentuk jaminan sosial dan servis kendaraan.

BACA JUGA:Prabowo Dukung Menkeu Purbaya Pantau Penggunaan Anggaran di Kementerian dan Lembaga

BACA JUGA:7 Bulan Pimpin Jakarta, Pramono–Rano Tetap Fokus KJP, KJMU, Job Fair dan Banyak Lagi!

Tenggara Strategics juga menemukan bahwa 18 persen responden pernah bekerja di platform dengan potongan hanya 10 persen, namun dari kelompok ini, 43 persen menyebut pendapatan mereka tidak berbeda signifikan, 

Bahkan 42 persen merasa pendapatannya justru lebih rendah dibanding saat mendapat potongan 20 persen. Hanya 15 persen yang menyatakan mengalami peningkatan penghasilan.

Status Kemitraan Tak Jadi Masalah bagi Mayoritas

Survei ini turut menyoroti pandangan pengemudi terkait status hubungan kerja dengan perusahaan aplikasi. 

Mayoritas responden, yakni 52 persen, mengaku tidak mempermasalahkan status sebagai mitra karena fleksibilitas waktu kerja yang ditawarkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads