Inggris Perbarui Peta, Palestina Kini Berstatus Negara Berdaulat, Begini Penampakannya!
Inggris perbaharui peta Palestina-ist-
LONDON, DISWAY.ID– Pemerintah Inggris menggebrak dunia internasional dengan memperbarui peta resmi wilayah Timur Tengah, menampilkan "Negara Palestina" sebagai entitas berdaulat untuk pertama kalinya.
Langkah ini langsung menjadi perhatian, terutama setelah Perdana Menteri Keir Starmer mengumumkan pengakuan resmi terhadap Palestina pada 21 September 2025, di tengah eskalasi konflik Gaza-Israel.
Pembaruan peta ini muncul di situs web Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris (Foreign, Commonwealth & Development Office/FCDO), mencakup halaman saran perjalanan, daftar kedutaan, serta peta regional.
BACA JUGA:Prabowo: Perdamaian Palestina-Israel Hanya Tercapai Jika Keamanan Semua Pihak Terjamin
Sebelumnya, wilayah tersebut diberi label "Occupied Palestinian Territories" atau "Wilayah Palestina yang Diduduki", yang mencakup Tepi Barat (West Bank) dan Jalur Gaza (Gaza Strip).
Kini, label tersebut diganti menjadi "Palestine (West Bank)" dan "Palestine (Gaza)", menegaskan status negara Palestina sebagai mitra setara dengan Israel.
Penampakan peta terbaru menampilkan wilayah Palestina dengan penandaan warna khusus, memisahkannya jelas dari Israel.
Batas-batasnya mengikuti garis pra-1967, di mana Tepi Barat dan Gaza digambarkan sebagai satu entitas negara Palestina yang terpisah, dengan kota-kota utama seperti Gaza, Ramallah, Bethlehem, Nablus, Jenin, dan Hebron berada di bawah label "Palestine".
Sementara itu, kota-kota Israel seperti Tel Aviv, Haifa, dan Be'er Sheva tetap ditandai sebagai bagian dari Israel.
Peta ini juga menunjukkan perbatasan diplomatik yang diakui, dengan Palestina digambarkan berdampingan dengan Israel, meski tanpa detail spesifik tentang Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina yang masih menjadi isu sensitif.
BACA JUGA:Indonesia Gabung Tim Pembentukan Negara Palestina yang Dipimpin Prancis
Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. "Halaman ini telah diperbarui dari 'Occupied Palestinian Territories' menjadi 'Palestine'", begitu keterangan resmi di situs FCDO.
Pembaruan dilakukan segera setelah pengumuman Starmer di depan Sidang Umum PBB ke-80, di mana Inggris bergabung dengan Kanada, Australia, dan Portugal untuk mengakui Palestina.
"Menghadapi kengerian yang semakin meningkat di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara," ujar Starmer dalam pernyataannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: