Tak Tahan Lagi! Emosi Calvin Verdonk Meledak dengan Kelakuan Pemain Lyon, Jurnalis Malaysia Geram

Tak Tahan Lagi! Emosi Calvin Verdonk Meledak dengan Kelakuan Pemain Lyon, Jurnalis Malaysia Geram

Tak Tahan Lagi! Emosi Calvin Verdonk Meledak dengan Kelakuan Pemain Lyon, Jurnalis Malaysia Geram-@losclive-Instagram

"Ini bukan tentang hasil yang buruk atau kampanye yang gagal lagi. Ini sesuatu yang jauh lebih serius. Di negara tempat ribuan penduduk jangka panjang terus berjuang untuk mendapatkan kewarganegaraan. Persepsi bahwa pemain kelahiran luar negeri dipercepat hanya demi kenyamanan bermain sepak bola telah menyentuh sisi sensitif. Tentu saja pemain naturalisasi dan warisan merupakan bagian dari sepak bola modern. Jika dilakukan secara transparan dan sah seperti di negara lain seperti Indonesia di mana garis keturunan terdokumentasi dengan jelas, upaya semacam itu membuahkan hasil," ungkap Avineshwaran Taharumalengam.

BACA JUGA:Skandal Naturalisasi Terbongkar! FAM Malaysia Akhirnya Malu Sendiri, Akui Salah Kirim Dokumen hingga Disanksi FIFA

Jelas apa yang dilakukan PSSI untuk timnas Indonesia berbanding terbalik dengan FA Malaysia kepada publik Malaysia.

FA Malaysia tidak membuka dokumen naturalisasi ke publik dan menyebut bahwa tujuh pemain sudah mendapatkan persetujuan dari FIFA.

Avineshwaran Taharumalengam juga mengerahkan kritik ke pemerintah Malaysia yang cenderung menutup-nutupi masalah ini.

Lebih parahnya lagi, Tunku Ismail Sultan Ibrahim membocorkan bahwa proses naturalisasi tidak menggunakan akta kelahiran asli sesuai proses naturalisasi seperti biasa.

Jelas sanksi FIFA tak hanya berdampak kepada FAM dan Timnas Malaysia, tapi juga klub yang dimiliki Tunku Ismail Sultan Ibrahim yaitu Johor Darul Tazim.

BACA JUGA:Presiden Klub Kelantan: Keputusan FIFA 'Mencla-mencle, Begini Komentar Berkelas Legenda Timnas Malaysia Usai FAM Disanksi

JDT bisa saja bakal menerima sanksi lebih serius di berbagai kompetisi yang mereka ikuti.

Avineshwaran Taharumalengam menyebut bahwa sanksi FIFA soal pemalsuan dokumen dari FAM ini jadi skandal paling memalukan dalam sejarah sepak bola Malaysia.

"Ini bukan sekadar kemunduran biasa. Ini adalah krisis kredibilitas yang serius. Jika temuan ini terbukti, ini akan menandai salah satu momen tergelap dalam sepak bola Malaysia bahkan melampaui skandal pengaturan pertandingan tahun 1990-an," jelas Avineshwaran Taharumalengam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads