Komdigi: Etika, Empati dan Pikiran Kritis adalah Benteng Terakhir Jurnalisme di Era AI
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengungkapkan kemampuan berpikir kritis, etika, dan empati menjadi benteng terkahir dalam menjaga informasi publik. Jurnalisme berkualitas tidak bisa digantikan oleh mesin-Disway.id/Ayu Novita-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa di tengah gempuran kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI), kualitas jurnalisme yang sejati tetap bergantung pada kemampuan berpikir kritis, etika, dan empati manusia.
Menurutnya, jurnalisme yang baik tidak akan pernah bisa sepenuhnya digantikan oleh mesin.
Hal ini diungkapkan Nezar Patria ditengah pesatnya penggunaan artificial intelligence (AI).
BACA JUGA:229 WNA Nakal Terjaring Imigrasi, Nigeria Paling Banyak
BACA JUGA:Presiden Prabowo Lantik Wamenkes dan Wamendagri Baru, Ini Alasannya
"Good journalism itu diramu oleh tiga elemen penting, yaitu critical thinking, skill, dan ethics. Kalau critical thinking ini tergerus oleh penggunaan AI, itu bahaya serius untuk jurnalisme berkualitas," ujar Nezar Patria dikutip Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam hal ini, ia menyoroti hasil riset Thomson Reuters Foundation dengan judul Journalism in the AI Era yang menunjukkan 80 peraen media di negara berkembang sudah menggunakam fitur AI dalam pekerjaan sehari-hari.
Namun, hanya 13 persen yang memiliki panduan resmi penggunaan AI.
"Artinya, mayoritas newsroom di dunia belum punya kebijakan yang jelas. Kurangnya transparansi dalam membedakan konten yang dihasilkan manusia dengan mesin bisa menggerus kepercayaan publik terhadap pers,” terangnya.
Lebij lanjut, Nezar Pateia mengapresiasi langkah Dewan Pers yang pada awal 2025 lalu mengeluarlan panduan penggunaan AI di media.
BACA JUGA:Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ciptakan Lapangan Pekerjaan
Pedoman tersebut mengatur penggunaan AI secara transparan, etis, dan bertanggung jawab, termasuk mekanisme penyelesaian sengketa atas konten berbasis AI.
Nezar menyampaikan bahwa Kementerian Komdigi memfinalisasi dua dokumen penting yaitu Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional dan kebijakan keamanan serta keselamatan penggunaan AI yang akan ditetapkan melalui Peraturan Presiden.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
