Kementrans Mau Bangun Kolam Renang di Kawasan Transmigrasi
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memberikan keterangan kepada media.-Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan membuat program inovatif dalam pembangunan sumber daya manusia di kawasan transmigrasi dengan mengutamakan pelatihan keterampilan dasar hidup, yakni kemampuan berenang.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan bahwa pembangunan transmigrasi kini bukan hanya soal memindahkan penduduk, tetapi juga membentuk karakter dan kemampuan dasar mereka.
"Memindahkan manusia, tetapi membangun manusia. Salah satu pembangunan manusia itu, itu adalah dengan kami di lingkungan Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk melatih kemampuan keterampilan dasar hidup. Basic life skill, yakni berenang," ujarnya.
BACA JUGA:Purbaya Bilang Tambahan Dana LPDP dari Uang Korupsi CPO Rp13 Triliun Tak Bisa Tahun Ini
BACA JUGA:Bentrokan, 7 Orang Luka-Luka di Perkebunan Sawit Rohil
Ia menjelaskan alasan mengapa keterampilan berenang menjadi fokus utama program ini.
"Mengapa berenang? Karena 2 per 3 wilayah Indonesia itu adalah perairan. Dan kita tahu dalam satu tahun terakhir ini saja, berapa banyak korban meninggal akibat tenggelam dan tidak bisa berenang," jelasnya.
Kementerian Transmigrasi berencana membangun kolam renang berstandar olimpiade di berbagai kawasan transmigrasi. Proyek pertama telah dimulai di Papua Selatan.
"Kita sudah mulai, tahun ini kita sedang melakukan pembangunan di Salor Merauke, kawasan transmigrasi Salor Merauke, Papua Selatan," katanya.
Ia juga menyebut bahwa program ini telah mendapat restu dari Presiden.
"Dan ini sudah disetujui oleh Bapak Presiden, untuk pembangunan kolam renang di kawasan-kawasan transmigrasi," tambahnya.
Kolam renang ini tidak hanya untuk pelatihan berenang, tetapi juga sebagai pusat integrasi sosial dan budaya antara masyarakat lokal dan transmigran.
"Meskipun masyarakat lokal menjadi para transmigran, ada juga di masyarakat transmigrasi yang tidak menjadi transmigran, boleh menggunakan kolam renang itu sebagai tempat berinteraksi, sebagai tempat melatih kemampuan dasar hidup," terangnya.
BACA JUGA:Bahlil Targetkan Mandatori Etanol 10 Persen Berlaku pada 2027
BACA JUGA:Berkaca dari Jepan, BGN Perketat Mutu MBG: Masak Pakai Air Galon
Lebih lanjut, Menteri Iftitah menjelaskan bahwa program pelatihan berenang juga diwajibkan bagi para pegawai Kementerian Transmigrasi sendiri.
"Misinya setiap pegawai transmigrasi harus bisa berenang. Sebelum berharap seluruh rakyat Indonesia bisa berenang," ujarnya.
"Kalau semuanya sudah bisa berenang, maka kemampuan berenang akan menjadi karakter dasar, para pegawai Kementerian Transmigrasi. Artinya, siapa yang nanti mau masuk Kementerian Transmigrasi, harus lulus berenang terlebih dahulu," tegasnya.
Pembangunan kolam renang ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk bekerja sama dengan sektor swasta melalui program CSR.
"Yang jelas, misi kami akan ada 154 kolam renang di 154 kawasan Transmigrasi," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa target tersebut akan bergantung pada kondisi anggaran.
"Saya belum bisa mengatakan jumlah. Saya tidak mau underestimate nanti atau overestimate juga maksudnya. Misalkan kita seolah-olah sudah janji. Padahal nanti itu kan sekali lagi harus memperhatikan anggaran," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: