Ekonom Senior: Menakar Keadilan Komisi Ojek Online, Tulang Punggung Ekonomi Digital dan Realita Lapangan

Ekonom Senior: Menakar Keadilan Komisi Ojek Online, Tulang Punggung Ekonomi Digital dan Realita Lapangan

Salah satu tulang punggung ekonomi digital adalah layanan on-demand: ojek online, taksi online, dan kurir online-dok Disway-

Mereka juga memahami bahwa potongan 20% yang dikenakan oleh aplikator akan kembali ke mereka dalam bentuk promo di luar biaya aplikasi.

Mereka juga mendapatkan insentif lainnya seperti diskon servis, paket data atau bahkan sembako.

BACA JUGA:Momen Sachrudin Ngantor Naik Ojol, Warganet: Abang Gojek Gemetaran Gak Ya?

Bagi mereka promo ke pelanggan sangat penting untuk menjaga kontinuitas orderan, terutama bagi driver yang full time (>8 jam per hari).

Temuan survey Paramadina, menegaskan bahwa bagi mayoritas driver, komisi bukanlah isu utama.

Yang lebih penting adalah bagaimana aplikator memastikan stabilitas penghasilan harian melalui promo pelanggan, insentif, dan dukungan fasilitas lain. Promo dan insentif dipandang krusial untuk menjaga kesinambungan order.

Survey Paramadina juga mengungkap masih adanya kelompok driver yang belum sepenuhnya memahami bagaimana komisi dialokasikan. 

"nilah yang sesungguhnya memunculkan narasi yang tidak berimbang tentang aplikator mengeksploitasi driver," jelasnya. 

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem di Depok Bikin Badan Ojol Meriang: 'Panasnya Nggak Main-main!'

ISU UTAMA

Dari hasil survey Tenggara Strategic dan Paramadina dapat disimpulkan bahwa isu utamanya bukan sekadar angka potongan komisi, melainkan bagaimana komisi itu dikelola dan dikembalikan dalam bentuk manfaat nyata.

Dengan kata lain, keadilan dalam ekosistem ride hailing terletak pada kualitas ekosistem, bukan sekadar persentase.

"Di sisi lain, dapat dipahami aplikator juga menghadapi tekanan tersendiri yaitu biaya teknologi dan operasional yang tinggi, persaingan agresif antar platform, serta ekspektasi konsumen akan harga terjangkau," ungkapnya. 

Keberlanjutan model bisnis mereka bergantung pada keseimbangan antara investasi untuk inovasi, subsidi untuk pertumbuhan, dan profitabilitas jangka panjang.

Di tengah dinamika ini, peran regulasi pemerintah memang penting untuk menjaga keseimbangan antara aplikator, driver, dan konsumen.

BACA JUGA:3 Anggota Brimob Penumpang Rantis Disanksi Patsus atas Tewasnya Ojol Affan Kurniawan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads