Kemkomdigi Ajak Santri Jadi ‘Sahabat Tunas’, Wujudkan Ruang Digital yang Aman dan Ramah Anak

Kemkomdigi Ajak Santri Jadi ‘Sahabat Tunas’, Wujudkan Ruang Digital yang Aman dan Ramah Anak

Kemkomdigi Ajak Santri Jadi Sahabat Tunas, Bangun Ruang Digital Aman dan Beretika---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Suasana Pondok Pesantren Assalafiyyah di Mlangi, Yogyakarta, pada Jumat 7 November 2025 tampak lebih semarak dari biasanya.

Sorak tawa para santri berpadu dengan permainan tradisional, pertunjukan silat, hingga alunan cerita wayang.

Di tengah keceriaan itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) hadir membawa misi penting: mengajak para santri menjadi “Sahabat Tunas”, generasi muda yang cakap digital, beretika, dan peduli terhadap keamanan ruang maya.

Program bertajuk “SAHABAT TUNAS: Bersama Menjaga Ruang Digital Ramah Anak” ini digagas oleh Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang digital yang aman untuk anak-anak.

BACA JUGA:Kemkomdigi Luncurkan Tunasdigital.id, Panduan Orang Tua Lindungi Anak di Dunia Maya

Inisiatif tersebut juga menjadi bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas).

Literasi Digital dengan Sentuhan Budaya

Direktur Jenderal KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menjelaskan bahwa literasi digital tidak hanya soal kemampuan teknis menggunakan gawai.

Lebih dari itu, literasi digital adalah tentang kesadaran etika, tanggung jawab, dan empati di dunia maya.

“Melalui kegiatan SAHABAT TUNAS, kami ingin mengajarkan anak-anak tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga digital yang cerdas dan beretika, serta mengingatkan para orang tua agar aktif mendampingi anak-anak dalam aktivitas digital,” ujar Fifi.

BACA JUGA:Dalam Setahun, 23.929 Rekening Judol Diblokir Kemkomdigi-OJK: Meutya Hafid: Potong Aliran Dana Ilegal

Ia menegaskan, pendampingan perlu dilakukan secara seimbang antara dunia nyata dan digital.

Anak-anak perlu memahami batasan konten yang pantas diakses, membagi waktu antara belajar dan bermain, serta tetap menjaga interaksi sosial di kehidupan sehari-hari.

Wayang Golek Jadi Sarana Edukasi Digital

Menariknya, pesan-pesan edukatif dalam kegiatan ini disampaikan dengan cara yang menghibur.

Salah satunya melalui pertunjukan Wayang Golek yang dibawakan oleh dalang cilik Adimas Alby Elsani Widyaputra.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads