Ikhtiar Penguatan SDM pembimbing Ibadah, Kemenhaj RI dan UIN Jakarta Selenggarakan Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Kementerian Haji dan Umrah RI bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi membuka Program Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah di Tangerang-Dok. Humas Kementerian Haji dan Umrah RI-
TANGERANG, DISWAY.ID -- Kementerian Haji dan Umrah RI bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi membuka Program Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah di Tangerang.
Program ini merupakan langkah peningkatan kualitas sumber daya pembimbing ibadah, sekaligus bagian dari agenda transformasi penyelenggaraan haji dan umrah.
Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari unsur pemerintah, Kanwil Kemenag, dan organisasi masyarakat.
BACA JUGA:WOW! Kejagung Beberkan Modus Suap di Balik Kasus Tax Amnesty Ditjen Pajak
BACA JUGA:Petakan Literasi Keagamaan, 13.600 Siswa SD Ikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025
Berdasarkan data peserta, komposisi perempuan mencapai 60 persen, mencerminkan meningkatnya keterlibatan pembimbing perempuan dalam ekosistem perhajian.
Acara dihadiri oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah RI Dahnil Anzar Simanjuntak, Plt. Dirjen Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah Puji Rahardjo, Wakil Dekan I Fita Fatkhurrahmah, Wakil Dekan II Rubiyanah, serta Kasubdit Bina Jemaah Haji Khalilurrahman.
Hadirnya unsur pimpinan kementerian dan perguruan tinggi mempertegas komitmen bersama dalam peningkatan standar kompetensi pembimbing ibadah nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Haji dan Umrah RI menyampaikan apresiasi kepada UIN Jakarta sebagai PTKIN pertama yang menyelenggarakan sertifikasi ini.
Wamen menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan arahan Presiden untuk memastikan transformasi penyelenggaraan haji berjalan dengan melibatkan seluruh unsur bangsa secara kolaboratif.
BACA JUGA:Kemenhaj RI Dorong UMKM Lokal dalam Pemenuhan Konsumsi Haji 2026
BACA JUGA:Program 'SMK Go Global' Tak Batasi Usia, Cak Imin: Lulusan SMP, SMA, dan Umum Boleh Daftar
“Presiden berpesan bahwa transformasi haji harus menjaga semangat persatuan. Pemerintah ingin mengakumulasikan capaian dari para pendahulu, memperkuat keunggulan yang sudah ada, dan menciptakan keunggulan baru dalam pelayanan haji Indonesia,” ujar Wamen.
Wamen juga menekankan pentingnya peningkatan jumlah pembimbing perempuan, mengingat mayoritas jamaah haji Indonesia adalah perempuan dan masih terbatasnya jumlah pembimbing perempuan di lapangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: