Kayne van Oevele Disiapkan Jadi Suksesor Maarten Paes di Timnas Indonesia? Kritik Keras Bung Towel ke PSSI dan Indra Sjafri

Berusia 22 tahun dengan tinggi 199 cm, Kayne bermain reguler di kasta tertinggi Liga Belanda bersama FC Volendam.

BACA JUGA: Mikel Arteta Terpaksa Terjun ke Bursa Transfer Januari 2026, Krisis di Arsenal Tampak Nyata

BACA JUGA: Gagal Total di SEA Games, Statistik Indra Sjafri Bersama Timnas Indonesia Sepanjang Tahun 2025 Jadi Sorotan

Postur ideal dan pengalaman di Eropa menjadikannya kandidat potensial untuk mengatasi kelemahan timnas, khususnya dalam skema bola mati.

Kayne lahir di Zandam, Belanda, dan memiliki nenek asal Surabaya, Jawa Timur, sehingga memenuhi syarat untuk membela Merah Putih.

Selama musim 2025-2026, ia tampil 16 kali sebagai kiper utama, menunjukkan konsistensi dan kemampuan teknis tinggi, termasuk penguasaan bola dengan kaki dan pengambilan keputusan cepat dalam membangun serangan.

Keunggulan fisik dan pengalaman Kayne diyakini dapat mentransformasi perlindungan Indonesia.

Duel udara menjadi lebih aman, dan tekanan dari tim lawan bisa diminimalkan.

BACA JUGA: Shin Tae-yong Tegaskan Tak Pernah Dihubungi PSSI, Bantah Arya Sinulingga Terkait Isu Ruang Ganti Timnas Indonesia di China

BACA JUGA: Persib Panen Duit dari AFC, Ole Romeny dan Joey Pelupessy Bakal Diboyong dengan Mudah

Namun, tantangan tetap ada: adaptasi dari cuaca Belanda ke tropis Asia, tekanan publik, serta negosiasi dengan klub untuk membebaskan kiper utama mereka dari jadwal non-FIFA.

Jika berhasil bergabung, Kayne Van Oevelen diprediksi menjadi solusi jangka panjang untuk Timnas Indonesia dan dapat meningkatkan standar persaingan kiper lokal seperti Nadeo Argawinata dan Ernando Ari.

Kehadirannya bukan untuk menggantikan, melainkan untuk mendorong kualitas tim secara keseluruhan.

Kini, perhatian beralih ke PSSI. Apakah federasi akan bergerak cepat untuk memanggil Kayne sebelum Piala AFF atau kualifikasi Piala Dunia?

Prospek kiper keturunan ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat lini pertahanan dan mengatasi masalah kebobolan dari bola mati.

Sumber: