Nikuba Sudah Diuji Coba di 10 Sepeda Motor Trail Pangdam Siliwangi, Begini Penampakannya!

BACA JUGA:Penumpang Arus Balik Lebaran 2022 Naik 70 Persen, Tambah Jam Operasional Layani Pemudik

"Saya sudah bikin alat ini tahun 2003, hasil bagus tapi batteray tekor, gak efisien," balas akun Twitter @Karmani30943351.

Salah seorang warganet juga menyarankan agar Nikuba ini segara dipatenkan hak ciptanya, demi menghindari perselisihan di kemudian hari.

"Hati2 buat yg mendukung, perlu dipatenkan dan dibuktikan secara terbuka, jangan sampai jadi kasus blue energy nya SBY versi 2. Hati2 juga utk yg meragukannya bisa2 anda di cap sbg bagian mafia energi fosil dan tdk nasionalis mendukung karya anak bangsa..." urai akun Twitter @deharripe.

"Mungkin perlu di jelaskan secara ilmiah ke masyarakat umum tentang cara kerjanya sehingga masyarakat ter edukasi dengan baik..buru2 di patenin klo yg gini, jangan sampai di serobot pihak lain," balas akun Twitter @Widodo13252984.

BACA JUGA:Pelapor Habib Bahar Bin Smith Hadir di Persidangan, Bersaksi Nonton Ceramah

Nikuba akan Diproduksi Massal

Niku Banyu alias Nikuba belakangan viral karena dinilai alat yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan mobil dan sepeda motor.

Terungkap, jika alat Nikuba ini akan diproduksi massal oleh penemunya, Aryanto Misel.

Proses produksi ini didukung oleh satuan TNI Pangdam 3 Siliwangi Cirebon, Jawa Barat.

Pasalnya, sudah 31 unit kendaraan di markas Pangdam Siliwangi itu sudah terpasang alat yang diklaim dapat menggantikan penggunaan BBM secara 100 persen.

BACA JUGA:Ini Link dan Persyaratan Seleksi 6 Jabatan Eselon 1 Kementerian Agama

Dikutip dari akun resmi Twitter, @NikubaHidrogen, akun tersebut mengklaim jika alat 100 persen dapat mengubah air menjadi hidrogen sehingga menjadi pengganti BBM.

"Ini alat pengganti BBM 100% ke air menjadi hidrogen Kakak," ujar akun tersebut menjawab pertanyaan warganet yang penasaran dengan kelebihan alat Nikuba ini.

Selain itu, NikubHidrogen juga mengabarkan kalau Aryanto Misel akan mulai melakukan produksi massal.

Sumber: