Lama Waktu Tidur yang Baik Bagi Dewasa 38 - 73 Tahun
Ilustrasi/Tidur-Pixabay-
JAKARTA, DISWAY.ID-Usia juga berperan dalam menentukan berapa jam waktu tidur yang cukup.
Studi Peneliti University of Cambridge Inggris dan University di China, Fuhan menerbitkan tidur terlalu banyak tidak selalu baik untuk paruh baya usia antara 38- 73 tahun
Peneliti menemukan bahwa tujuh jam tidur di malam hari sangat ideal untuk orang paruh baya usia 38-73 tahun.
Mereka juga menemukan kurang tidur dengan tidur yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan membuat kinerja mental lebih buruk.
Para peneliti melihat data dari hampir 500.000 orang dewasa berusia antara 38 dan 73 tahun, yang dikumpulkan dalam database Biobank Inggris yang ekstensif.
BACA JUGA:Ini Bahayanya Menukar Jam Tidur Malam di Siang Hari
Melansir TheStar, Selasa 17 Mei 2022, Subyek para dewasa usia paruh baya saat ditanya tentang pola tidur, kesehatan mental dan kesejahteraan mereka, dan juga mengambil bagian dalam serangkaian tes kognitif.
Para peneliti memiliki akses ke gambar MRI (magnetic resonance imaging) otak dan data genetik dari hampir 40.000 peserta.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa tujuh jam tidur yang konsisten tampaknya ideal untuk kinerja kognitif, kesejahteraan umum, dan kesehatan mental pada orang paruh baya dan orang tua.
Namun, terlalu banyak dan terlalu sedikit tidur mengakibatkan subjek menjadi lebih lambat dalam tes, memiliki rentang perhatian yang lebih rendah dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih buruk.
Kesehatan mental mereka juga menderita, dengan peningkatan gejala kecemasan dan depresi, dan kesejahteraan yang lebih rendah secara keseluruhan.
BACA JUGA:Tidur Setelah Sahur Tak Membuat Tubuh Jadi Gemuk, Ini Alasannya
Para peneliti menyarankan bahwa gangguan dalam tidur gelombang lambat – bagian dari tidur nyenyak – mungkin menjadi alasan yang mungkin untuk penurunan kinerja kognitif.
Gangguan seperti itu dikaitkan dengan akumulasi molekul beta-amiloid. Deposit protein ini, ditemukan dalam gumpalan besar di otak pasien Alzheimer, diduga berkontribusi pada kematian sel saraf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: