Pengakuan Abdul Qodir Baraja, Sengaja Konvoi dan Bantah Tudingan Pimpin Kelompok Radikal

Pengakuan Abdul Qodir Baraja, Sengaja Konvoi dan Bantah Tudingan Pimpin Kelompok Radikal

Tangkapan layar video Abdul Qodir Baraja saat ditangkap Polda Lampung terkait Pelanggaran Prokes dan Penghasutan pada Desember 2021 silam.--Youtoube/TvLampung

LAMPUNG, DISWAY.ID-Pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja buka suara menanggapi tudingan kelompoknya dikaitkan dengan radikalisme hingga terorisme.

Abdul Qodir Baraja menegaskan dirinya tidak mengajarkan radikalisme dan kelompoknya sangat menjunjung nilai-nilai pancasila serta NKRI berikut dengan Bhineka Tunggal Ika. 

Sedangkan konvoi membagikan selebaran beberapa waktu lalu kata dia, bagian dari syiar yang sengaja dilakukan untuk menghapus pemikiran keliru. 

"Khilafatul Muslimin sama sekali tidak mengajarkan tentang radikalisme, terorisme, intoleran," ucapnya di Kompleks Khilafatul Muslimin, Karang Sari Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu 4 Juni 2022.

"Kalaupun ada yang menuduh demikian, saya pastikan tidak benar," lanjut Abdul Qodir.

BACA JUGA:Selidiki Selebaran Khilafatul Muslimin, MUI: Kenapa, kok Disebarkan Serentak

Abdul Qodir mengaku, kelompoknya sangat menjunjung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI.

"Pancasila ini sama seperti Piagam Madinah yang menyatukan antara umar muslim dengan beberapa golongan, di sini pun sama, kami menjunjung nilai NKRI bersama agama lain," tutur Abdul Qodir.

Bicara soal aksi konvoi motor kelompok Khilafatul Muslimin di Jakarta, dia menyebutnya sebagai bagian dari syiar.

BACA JUGA: Polri Bentuk Tim Khusus, Khilafatul Muslimin Disebut Mau Ubah Ideologi Pancasila

Diketahui, aksi konvoi yang membawa atribut Kebangkitan Khilafah itu viral di media sosial.

"itu sengaja agar bisa menghilangkan dari pemikiran yang keliru," tegasnya. 

Abdul Qodir Hasan Baraja lantas meluruskan maksud khilafah yang dia maksud. 

"Khilafah ini bukan bentuk negara, atau ingin merebut kekuasaan, bahwa ada yang menyebutkan khilafah itu perang, itu semua tidak benar," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads