Pimpinan Khilafatul Muslimin Bekasi Siap Diedukasi dan Berharap Legalitas Pesantren?

Pimpinan Khilafatul Muslimin Bekasi Siap Diedukasi dan Berharap Legalitas Pesantren?

Pesantren Khilafatul muslimin Bekasi telah ditutup. Kabarnya Pimpinannya berharap pesantrennya dapat legalitas-FIN-

BEKASI, DISWAY.ID-- Amir atau Pimpinan Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma, mengaku siap diedukasi dan berharap pesantrennya dapat dilegalkan oleh pemerintah setempat.

Untuk saat ini, Yayasan Pendidikan Khilafatul Muslimin Bekasi secara resmi aktivitasnya dihentikan dan telah memulangkan ratusan santri ke rumah masing masing.

Penutupan pesantren Khilafatul Muslimin buntut penolakan yang dilakukan oleh para warga setempat.

BACA JUGA:Zulkifli Hasan Syok Harga Bahan Pokok Pada Naik, Tokoh NU Ikutan Bingung: Jadi Selama Ini..

Ia mengaku pihaknya telah dipanggil Kecamatan untuk membahas spanduk penolakan yang terpasang di area sekitar pesantren.

Abu Salma menyatakan kalau pihaknya telah bersikap kooperatif dan siap untuk diedukasi.

"Kita telah menghadiri undangan Camat pukul 09.00 terkait dengan spanduk yang beredar tentang penolakan Khilafatul Muslimin di lingkungan kita.

"Saya sampaikan bahwasanya saya kooperatif dan saya siap diedukasi dan siap untuk diarahkan oleh aparat.

BACA JUGA:Viral Aksi Kelompok Remaja Setop Truk di Tol Tangerang-Merak

"Maka disambut oleh pihak aparat, diundang dan kami hadir alhamdulillah kemarin," ucap Abu Salma dalam keterangannya, Jumat 17 Juni 2022.

Dalam pertemuan itu, Abu Salma mengaku kalau pihak Kecamatan akan membantu pengurusan legalitas Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Khilafatul Muslimin.

Maka dari itu pihaknya menutup sementara aktivitas ponpes dan telah mengibarkan bendera Merah Putih yang merupakan simbol dari Pancasila.

Selain itu pihak pengurus juga mencabut spanduk dan papan informasi yang berkaitan dengan Khilafatul Muslimin di seluruh lingkungan pesantren.

BACA JUGA:Aktivitas Pendidikan Khilafatul Muslimin di Bekasi Ditutup, Ratusan Santri Dirumahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: