Demo Tolak Presiden 3 Periode, Mahasiswa di Cirebon Sempat Gesekan dengan Aparat

Demo Tolak Presiden 3 Periode, Mahasiswa di Cirebon Sempat Gesekan dengan Aparat

Demo tolak Jokowi 3 periode di Kota Cirebon. Seorang mahasiswa mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan usai demo di DPRD.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, DISWAY.ID-- Mahasiswa di Kota Cirebon menggelar demo Tolak Presiden 3 Periode dan penundaan Pemilu 2024, Kamis 7 April 2022.

Sempat terjadi gesekan dalam demo yang digelar di depan gedung DPRD Kota Cirebon itu.

Aparat kepolisian dan mahasiswa gesekan ketika massa berusaha merangsek ke dalam gedung DPRD.

Juru Bicara Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cirebon Menggugat, Andito Galih mengatakan, salah satu mahasiswa mengalami luka memar di pelipis saat terjadi gesekan dengan aparat.

BACA JUGA:Mahasiswa di Cirebon Demo Tolak Presiden 3 Periode

“Keterangan dari yang bersangkutan, ketika terjadi gesekan ditarik ke dalam gedung. Pihak kepolisian wajib mengutamakan asas praduga tak bersalah. Sehingga tidak bisa melakukan penangkapan sewenang-wenang,” kata Andito, kepada radarcirebon.com (jaringan disway.id).

Andito mengaku, mahasiswa sangat kecewa dengan DPRD Kota Cirebon.

Pasalnya, mereka sudah berkirim surat pemberitahuan pada tanggal 6 April 2022.

Artinya, pimpinan DPRD sudah tahu bahwa akan ada aksi unjuk rasa.

BACA JUGA:Pendaftaran Penerimaan Bintara dan Taruna Akpol 2022, Polda Banten Sosialisasi

Namun saat aksi dilaksanakan, justru tidak ada orang.

“Kami kecewa dengan DPRD. Mahasiswa akan datang dengan eskalasi masa yang lebih besar. Kami juga akan melakukan visum dan membuat laporan,” tandasnya.

Andito menambahkan, mahasiswa hanya meminta DPRD Kota Cirebon untuk ikut menyatakan sikap menolak terkait kenaikan harga BBM.

Kemudian menstabilkan harga bahan pangan yang melonjak.

Selain itu, menstabilkan stok BBM Pertalite yang sering langka di SPBU.

BACA JUGA:Minibus Tabrak Truk Hingga 6 Orang Tewas di Cirebon, Olah TKP Korlantas Polri Temukan Fakta Ini

Juga menyatakan penolakan terhadap wacana penundaan pemilu dan 3 periode yang melanggar konstitusi.

“Sesuai dengan UU dijelaskan bahwa presiden maksimal 2 periode dan pemilu 5 tahun sekali. Kami melawan dan menolak wacana 3 periode,” tandasnya.

Dari pantauan radarcirebon.com, saat ini aksi mahasiswa di DPRD Kota Cirebon sudah tidak terpantau lagi.

Massa sudah meninggalkan halaman parkir gedung DPRD.

Kendati demikian, masih ada beberapa petugas yang berjaga-jaga di lokasi gedung DPRD Kota Cirebon dan Jl Siliwangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: