Shanghai Sebentar Lagi Berubah Menjadi Kota Mati seperti Wuhan

Shanghai Sebentar Lagi Berubah Menjadi Kota Mati seperti Wuhan

Sejumlah pemberitaan media asing salah satu Los Angleles Times mengulas begitu bahayanya dampak Virus Covid-19 varian Omicron yang terus merebak di wilayah China hingga pemberlakuan lockdown.-Twitter/@Aliceysu -

SHANGHAI, DISWAY.ID - Shanghai mengubah pusat kota paling bergengsi di China menjadi wanaha isolasi bagi ratusan ribu orang terjangkit Covid-19. Paparan wabah menjelma seperti momok menakutkan bagi penduduk setempat. 

Shanghai sebentar lagi menjadi kota mati. Warga setempat diselimuti ketakutan, kegelisahan, dan teror kematian. Ini dampak meluasnya paparan wabah Covid-19 yang ternyata belum mereda di negara raksasa itu. 

Pendekatan kebijakan tanpa toleransi terhadap Covid-19 kembali terjadi beberapa hari terakhir. Sinyal mengerikan ini pertanda buruk bagi dunia, khususnya negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand tak terkecuali Vietnam yang sejak awal menerapkan lock down.

BACA JUGA:Media Sosial Shanghai Membongkar Kisah Penguncian ‘Virus China’ 

Pusat keuangan China itu, menambahkan puluhan ribu tempat tidur dan mengkarantina semua orang yang positif terkena virus mematikan itu.

Tak peduli tingkat keparahannya, apalagi bagi penduduk yang berinteraksi dengan mereka saat ini positif terinfeksi. Suasana Shanghai kembali mencekam. 

Data pemerintah China menyebut, hampir 150.000 orang telah diidentifikasi hingga Jumat 8 April 2022. Mereka kini dalam masa isolasi ketat. Semnetara lebih dari 100.000 lainnya dianggap sebagai kontak sekunder yang terus dipantau.

BACA JUGA:Kisah Elena, Terpisah dengan Buah Hati, Ditinggal Suaminya Berperang dan Dipaksa ‘Layani’ Tentara Rusia

Karantinya sebagai kebijakan pemerintah setempat merupakan strategi menekan wabah setelah tumbuh subur di di Wuhan, yang diklaim berhasil ditumpas namun terus menjalar dan menimbulkan kepanikan di tengah kondisi dunia khususnya Asia mulai membaik.  

Shanghai melaporkan hampir 20.000 infeksi baru pada Kamis 7 April 2022. Ini rekor harian terbesar di kota paling ramai itu di negeri tirai bambu itu. Otoritas kota memperpanjang penguncian atau lock down.

Keluhan tentang manajemen yang buruk dan kebijakan lock down hingga waktu yang tidak terbatas muncul dari 25 juta penduduk kota. Mereka semakin putus asa, dengan persediaan makanan dan perawatan medis yang terbatas.

BACA JUGA:Sebanyak 5.173 WNI Lalu- Lalang di Pintu Perbatasan Malaysia Semenjak Dibuka Kembali

Sejak Rabu 6 April 2022, Pemerintah Kota Shanghai terus menekan penduduknya, diminta untuk patuh terhadap kebijakan ‘Covid Zero’ dan mewajibkan karantina secara paksa sebagai efek yang ditimbulkan akibat wabah yang terus menghantui wajah kota.  

Bahkan kota ini telah mengubah Shanghai New International Expo Center menjadi fasilitas isolasi dengan hampir 15.000 tempat tidur. Pusat Pameran dan Konvensi Nasional yang luas, tempat acara perdagangan impor terbesar di China, diubah untuk sarana kesehatan menampung 40.000 pasien yang memiliki potensi penularan masif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp