Ustaz Abdul Somad Memperjelas Hukum Berkurban Sebelum Tunaikan Aqiqah: Empat Mazhab Sepakat...
Utaz Abdul Somad (UAS) mendapat penolakan dari warga Citra Indah City-@ustadzabdulsomad_official-Instagram
Hanya saja ia menyebut bahwa untuk menjadikan Indonesia maju, langkah yang harus diambil yakni bukan saling berdebat satu sama lain.
UAS justru menilai seharusnya masyarakat Indonesia bisa sadar akan adanya berbagai macam serangan dari negara luar yang mulai merajalela.
"Walaupun kita berbeda agama, tapi serangan dari luar, serangan homosexual, serangan narkoba, yang merusak, merajalela," ucap UAS, dikutip dari video yang ia unggah di akun Instaram pribadinya @ustadzabdulsomad_official.
Sebagai contoh, UAS memberi perbandingan bahwa zaman dulu negara luar datang menjajah Indonesia dengan menggunakan senjata api.
Akan tetapi, UAS seakan memberitahu bahwa sebenarnya "penjajahan" itu sendiri juga masih dilakukan oleh negara asing.
Hanya saja dalam kasus ini, negara asing tidak serta merta menembaki masyarakat Indonesia dengan senjata, melainkan dengan cara lain.
Cara lain yang dimaksud UAS adalah negara asing menyebarkan website porno masuk ke Indonesia.
Dengan begitu, website porno tersebut pada akhirnya mampu menghancurkan pikiran serta otak dari anak-anak muda di Indonesia.
"Dulu kiat diserang oleh Belanda, diserang oleh Jepang, hari ini mereka tidak datang dengan persenjataan tapi mereka datang dengan sesuatu yang lebih hebat, lebih dahsyat daripada senjata api yang nampak di ujung mata," ujar UAS.
"Dengan persenjataan yang menghancurkan anak-anak muda kita wajahnya sehat, tubuhnya sehat, tapi otaknya hancur berkeping-keping karena website porno, karena berbagai macam yang merusak, dari mulai yang kecil sampai yang besar," sambungnya.
Maka dari itu, UAS mengimbau kepada para orang tua dan juga guru di Indonesia untuk membimbing anak sejak dini.
UAS meminta anak-anak sudah diberitahu dampak negatif dari membuka website porno agar ke depannya tidak menjadi suatu kebiasaan.
Bahkan UAS menganjurkan ada 5 guru khsus untuk mendidik akidah anak-anak sejak dini.
"Jadi kalau ada guru, kiyai, buya, alim ulama mengajak anak-anak kita mesti bersekolah pendidikan agama mesti diangkat setidaknya lima guru," paparnya.
"Guru akidah akhlak, guru bahasa arab, guru Quran hadist, guru fiqih, guru sejarah. Sesungguhnya mereka ingin supaya anak-anak bangsa ini menjadi baik." tutup UAS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: