Mengapa Idul Adha 1443 H Bertepatan 10 Juli 2022 Pak Ustaz? Berikut Penjelasan Ringkasnya

Mengapa Idul Adha 1443 H Bertepatan 10 Juli 2022 Pak Ustaz? Berikut Penjelasan Ringkasnya

Ilustrasi: Berdoa -Pixabay/@derudyarra-Disway.id

BACA JUGA:Gegerkan Ciamis, Inilah Detik-detik Babi Hutan Ngamuk di Warung Klontong Siang Hari  

Karenanya, potensi perbedaan penetapan awal bulan, termasuk Dzulhijjah ini cukup tinggi.

“Ini meniscayakan adanya perbedaan dalam memulai hari,” ujar Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa seperti dilansir Disway.id dari NU Online.

Di lain sisi, lanjut Kiai Sirril, ketampakan posisi bulan/hilal yang menandai masuknya awal bulan bisa berbeda.

Untuk kasus awal Dzulhijjah tahun ini, di Arab Saudi posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya sudah memungkinkan untuk dapat dirukyah.

BACA JUGA:Cerita Nathalie Holscher Jadi Ibu Sambung Anak Sule: Menurut Mereka Belum Baik

Ikhbar PBNU mengenai awal Dzulhijjah 1443 H ini juga berbeda dengan kalender cetak pada umumnya.

Hal ini disebabkan oleh penerapan kriteria baru yang disepakati Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Sebagaimana diketahui, kriteria baru (Neo MABIMS) untuk imkanurrukyah atau kemungkinan hilal bisa dilihat itu minimal ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Sementara kriteria MABIMS sebelumnya, tinggi hilal 2 derajat dan elongasi 4 derajat.

Adapun hasil perhitungan dengan metode ilmu falak ala Nahdlatul Ulama untuk markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. 

Ketinggian hilal pada akhir Dzulqa'dah 1443 H baru mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik.

Jika menurut kriteria imkanurrukyah lama, kemungkinan hilal terlihat itu ada sehingga Idul Adha 1442 H yang tercatat pada kalender cetak bertepatan dengan Sabtu, 9 Juli 2022 M.

Namun, hilal akhir Dzulqa'dah 1443 H belum memenuhi kriteria imkanurrukyah neo MABIMS.

Sebab, ketinggiannya masih di bawah 3 derajat dan elongasinya masih di bawah 6,4 derajat di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: