Buku M.Sapija 1954 Ungkap Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy Sepaham dengan Ustaz Adi Hidayat
Ternyata tidak hanya Ustaz Adi Hidayat yang mengungkapkan bahwa nama Pattimura adalah Ahmad Lussy, namun penulis Matthijs Sapija juga ungkap hal yang sama.--Twittter/@yaniarsim
Keyakinan mereka terhadap sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, sehingga menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio modern.
BACA JUGA:Penangkapan Dede Yusuf di Persembunyianya Kawasan Ciracas, Begini Kronologisnya
BACA JUGA:Viral Pelecehan Seksual Dalam Angkot 44, Polisi: Korban Sudah Melapor, dan Kasus Akan Diusut!
Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang mereka takuti.
Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki seseorang, di mana kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci.
Bila ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka.
Dia adalah pemimpin yang dianggap memiliki kharisma.
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Jasad Pemancing yang Tenggelam di Tarumajaya
BACA JUGA:4 Alasan Penting Bubur Bisa Jadi Menu Sarapan yang Baik untuk Kesehatan
Kata Maluku berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti Tanah Raja-Raja karena di masa itu banyaknya kerajaan di Tanah Air.
Dalam perlawananannya, perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda.
Pattimura akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.
M.Sapija menuliskan sejarah pattimura dalam bukunya Sedjarah Perdjuangan Pattimura: Pahlawan Indonesia, pertama kali diterbitkan oleh penerbit Djambatan di Jakarta pada tahun 1954.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: