Eksodus Warga Selandia Membuat Krisis Tenaga Kerja, Ada yang Berminat

Eksodus Warga Selandia Membuat Krisis Tenaga Kerja, Ada yang Berminat

Akibat eksodus warga Selandia Baru membuat negara tersebut krisis tenaga kerja. -twitter @AdviceCloud-

BACA JUGA:Keshi Bakal Gelar Konser di Jakarta, Catat Tanggal, Harga Tiket dan Tempat Pembeliannya

BACA JUGA:5 Fakta Incantation, Film Horor Taiwan yang Viral, Terinspirasi dari Kisah Nyata

Selandia Baru memiliki beberapa kontrol perbatasan terberat di dunia selama dua tahun pertama pandemic.

Meskipun tidak ada batasan untuk meninggalkan negara itu, namun warga Selandia Baru banyak yang engan meninggalkan negara tersebut dan menunda keberangkatan mereka.

Warga Selandia Baru banyak yang meninggalkan negara tersebut pada usia usia 20-an dan awal 30-an untuk bekerja dan bepergian, di mana sebagian besar di Eropa. 

BACA JUGA:Bazar Pekan Jakpreneur Digelar di Kantor Wali Kota Jakbar, Cek Waktunya

BACA JUGA:Yakin Bakal Nikah, Nikita Mirzani Justru Putus dengan John Hopkins, Mantan Pembalap MotoGP Ungkap Ini

Dilansir dari aljazeera.com, kira-kira satu juta orang Selandia Baru, atau lebih dari 15 persen populasi negara itu, tinggal di luar negeri dan hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang kebutuhan tenaga kerja.

Sementara itu Jarrod Kerr, kepala ekonom di Kiwibank, memperkirakan emigrasi diperlukan oada tahun ini sekitar 20.000 orang.

Banyaknya warga yang meninggalkan negara tersebut sangat memberatkan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerga.

BACA JUGA:Isu Perselingkuhan Istri Ferdy Sambo dengan Brigadir J, Kapolres Metro Jaksel, ‘Tidak Bisa Diungkap ke Publik’

BACA JUGA:Samuel Ayah Brigadir J Minta Kapolri Bentuk TPF: Kalau Anak Salah Berikan Bukti, WA Diretas

Para pelaku bisnis saat ini benar-benar harus berjuang dalam mempertahankan tenaga kerja mereka,

Kerr berharap kondisi ini akan mambaik setalah kedatangan ingran dari beberapa negara lain seperti India, Cina dan Afrika Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: