6 Rudal Rusia Kembali Hantam Kyiv, 15 Warga Ukraina Jadi Korban

6 Rudal Rusia Kembali Hantam Kyiv, 15 Warga Ukraina Jadi Korban

Untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu terkahir, rudal Rusia kembali hantam Kyiv yang telan korban 15 warga Ukraina. -twitter@DenisAn72268557-

JAKARTA. DISWAY.ID – Untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu terkahir, rudal Rusia kembali hantam Kyiv yang telan korban 15 warga Ukraina.

Kabar tersebut sampaikan oleh pejabat setempat yang mengatakan setidaknya 6 rudal Rusia hantam Kyiv.

Pihak Ukraina menyebut bahwa 6 rudal Rusia kembali hantam Kyiv tersebut merupakan sebuah pembalasan karena menentang pemerintah Rusia.

Sementara itu, pejabat Ukraina mengumumkan telah melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah Kherson yang berada di selatan negara itu setelah direbut oleh Rusia.

BACA JUGA:4 Petinggi ACT Diajukan Pencekalan ke Luar Negeri

BACA JUGA:Mahfud MD Sepakat Hasil Otopsi Brigadir J Dibocorkan ke Publik, Aturanya Terungkap Jelas

“6 rudal Rusia yang menhantam Kyiv diluncurkan dari Laut Hitam yang menghandurkan menghantam sebuah unit militer di desa Liutizh di pinggiran ibukota,” jelas Oleksii Hromov yang merupakan seorang pejabat senior di Staf Umum Ukraina.

Oleksii mengatakan bahwa serangan itu menghancurkan satu bangunan dan merusak dua lainnya.

Akan tetapi pasukan Ukraina juga berhasil menembak jatuh salah satu rudal di kota Bucha.

“Lima belas orang terluka dalam serangan Rusia, lima di antaranya warga sipil, kata gubernur regional Kyiv Oleksiy Kuleba.

BACA JUGA:Begini Awal Mula Peristiwa Tawuran di Cipondok yang Mengakibatkan Korban Tewas

BACA JUGA:Menohok! Irjen Napoleon Bonaparte Tantang Pembunuh Brigadir J untuk Jujur: Hidup di Penjara Biasa Saja!

Kuleba mengaitkan serangan itu dengan Hari Kenegaraan, yang telah di tetapkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy tahun lalu dan diperingati pada Kamis 28 Juli.

“Rusia, dengan bantuan rudal, melakukan pembalasan atas perlawanan rakyat yang semakin meluas. Pelawanan ini diorganisir oleh Ukraina dalam melakukan pembelaan terhadap negara mereka,” kata Kuleba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: