Peran Bharada E dan RR Penembak, Siapa yang Rusak Kuku dan Patahkan Tangan Brigadir J? Ini Daftar Lukanya

- Pergelangan kaki sebelah kiri ada luka menganga.

Luka selain lubang peluru tersebut kata Kamaruddin samplenya dibawa ke RSCM Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. 

BACA JUGA:Mengejutkan, Komnas HAM Akui Luka Tubuh Brigadir J Jadi Bukti Awal Pengungkapan Kasus

Masih mengutip wawancara Kamaruddin bersama youtuber Hendro Firlesso, selain luka yang disebutkan di atas Kamaruddin pun mengungkapkan luka lubang diduga karena peluru, diantaranya;

Setelah autopsi ulang Brigadir J selesai akan dilakukan pemakaman secara kedinasan di TPU Sungai Bahar.-jambiekspres.disway.id-

- Luka dari belakang kepala hingga hidung. "Almarhum ini ditembak dari belakang itu tembak lurus karena datar".

- Sayatan dengan 2 jahitan di wajah. "Itu diduga dari lubang peluru yang ditembakan dari belakang"

- Lubang di dada. "Itu diduga lubang peluru karena disonde (ditusuk) tembus, berarti peluru".

- Lubang dari leher tembus ke bibir. 

- Lubang di tangan sebelah kanan. "Itu juga disonde (ditusuk dokter) tembus, berarti lobang peluru".

Terkini, tentang hasil autopsi ulang Brigadir J, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa hasil otopsi ulang Brigadir J akan segera diumumkan ke publik. 

BACA JUGA:Inilah Deretan Skenario Ferdy Sambo dan Fakta yang Diungkap Bharada E dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Hasil komunikasi saya dengan kedokteran forensik , dalam waktu dekat dari dokter Ade, dari himpunan kedokteran forensik indonesia akan mengumumkan hasilnya. Bsa jadi dalam minggu ini nanti akan disampaikan ke publik secara objektif menggunakan metodologi yang sahih, " kata Dedi, Rabu 10 Agustus 2022. 

Seperti diketahui, Kapolri Listyo Sigit telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus tersebut, pertama yakni FS atau Ferdy Sambo yang perannya memerintahkan tersangka kedua Bharada E atau Richard Eliezer menembak Brigadir J. 

Kemudian tersangka ketiga yaitu Brigadir RR atau Ricky Richard berperan membantu dan menyaksikan pembunuhan. Keempat, seorang sipil sopir Putri Candrawathi bernama Kuwat.

Sumber: