Harga 3 Jenis BBM Mulai Naik, Paling Tinggi Hingga Rp 2.800

Harga 3 Jenis BBM Mulai Naik, Paling Tinggi Hingga Rp 2.800

Harga BBM terbaru dari Pertamina serta swasta seperti Shell Cs, hingga hari ini Sabtu, 12 Januari 2023 secara kompak telah menurunkan harga jual.-Pertamina Patra Niaga-

JAKARTA, DISWAY.ID – Meskipun sempat mengungkapkan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, namun 26 Agustus 2022 terdapat tiga jenis BBM yang mengalami kenaikan.

Adapun 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan antara lain Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Dari 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan, Dexlite menjadi BBM dengan kenaikan tertinggi yang mencapai Rp 2.800.

Sedangkan untuk Pertamina Dex mengalami kenaikan sebesar Rp 2.400 dan Pertamax Turbo naik sebesar Rp 1.700

BACA JUGA:Kecelakaan Maut Tol Cipali, Bus Penumpang Tabrak Truk di Ruas KM 94

BACA JUGA:Stres Masalah Keluarga Seorang Ibu Hendak Bunuh Diri Loncat ke Sungai Barito

Sedangkan untuk BBM subsidi, pihak pemerintah masih melakukan pengkajian terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yaitu Pertalite dan Solar.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga sempat mengungkapkan besaran kenaikan harga Pertalite dan Solar bersubsidi jika mengikuti harga keekonomian.

Menurutnya, harga solar yang ditetapkan saat ini ialah Rp 5.150 per liter, sementara jika mengikuti keekonomian maka harga solar sebenarnya Rp 13.950 per liter.  

BACA JUGA:Masa Penahanan Roy Suryo diperpanjang, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

BACA JUGA:Petinggi Gerindra Marah Sampai Minta Kapolda Tangkap Anggota DPRD yang Pukul Wanita

"Padahal kalau harganya menggunakan ICP USD 100 dengan nilai tukar Rp 14.450 harga keekonomian Solar harusnya di Rp 13.950. Jadi bedanya antara harga sebenarnya di luar harga berlaku ialah Rp 8.300 per liter," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8).

Kemudian, untuk BBM jenis pertalite Sri Mulyani mengungkapkan jika mengikuti harga keekonomian seharusnya harganya Rp 14.450 per liter.

Dilansir dari rakyatcirebon.disway.id, selain itu, tambahan anggaran dibutuhkan bila pemerintah tidak mengambil langkah apapun dalam menahan konsumsi BBM subsidi.

BACA JUGA:Penyidik Ajukan Penahan Putri Candrawathi, Susno Duadji: Kelihatannya Langsung Ditahan

BACA JUGA:Hotman Paris Pasang Badan Bela Wanita Korban Pemukulan Anggota DPRD, Gratis!

"Jika kenaikan harga BBM subsidi tidak dilakukan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun," ungkapnya.

Selanjutnya, dikutip dari laman resmi MyPertamina.id berikut daftar harga BBM Pertamina 26 Agustus 2022:

- Pertamax Turbo naik menjadi Rp 17.900 per liter dari sebelumnya Rp 16.200 per liter.

- Dexlite naik menjadi Rp 17.800 per liter dari sebelumnya Rp 15 ribu per liter.  

- Pertamina Dex menjadi Rp 18.900 per liter dari sebelumnya Rp 16.500 per liter. 

BACA JUGA:Sepak Terjang 'Komandan Pemburu Laskar FPI' AKBP Handik Zusen yang Terseret Kasus Sambo

BACA JUGA:Terkuak Sosok 5 Jenderal Ini Sepakat Ferdy Sambo Dipecat, Ada Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri

- Pertamax tetap Rp 12.500 per liter.

- Pertalite tetap Rp 7.650 per liter.

Selain itu Sri Mulyani menyebut stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite akan habis pada September 2022. 

Saat ini menurut Sri Mulyani, subsidi energi 2022 lebih banyak dinikmati oleh kalangan mampu atau orang kaya saja.

BACA JUGA:Fazzio Youth Project Sapa Pelajar SMA di Jabodetabek, Persiapan Kompetisi Tingkat Nasional

BACA JUGA:Wow Kekayaan Brigjen Hendra Kurniawan Bukan Main, Pernah Pimpin Timsus KM 50 Kini Diamankan Bareng Ferdy Sambo

Sedangkan subsidi yang harusnya diperuntukkan kepada masyarakat miskin tidak banyak menikmatinya.

Menurutnya, masyarakat miskin hanya menikmati porsi yang sangat kecil dari subsidi ratusan triliun tersebut.

Padahal, kata Sri Mulyani, subsidi yang digelontorkan senilai Rp 502 triliun sehingga jika subsidi ditambah lagi sama artinya dengan mensubsidi orang kaya.

"Jadi, memang kalau subsidi diberikan melalui barang dan barangnya dikonsumsi orang mampu ya kita mensubsidi orang mampu, meski memang ada juga orang tidak mampu yang merasakan tetapi porsinya kecil. Ini yang perlu dipikirkan," tutur Sri Mulyani.

BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Sumut Terbakar Pasca Bos Judi Online Kabur, Hilangkan Barang Bukti?

BACA JUGA:YSR 2022 Kembali Manjakan Pecinta Balap Yamaha di Indonesia, Seri 2 Bakal Digelar di Sentul

Sri Mulyani memerinci dari subsidi Solar senilai Rp 143 triliun, sebanyak 89 persen atau Rp 127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan 40 persen orang terkaya di Indonesia.

Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan dari total volume subsidi Solar sebesar 15,1 juta kiloliter, kelompok miskin hanya menikmati kurang dari satu juta kiloliter.

Kondisi yang sama juga tercermin dari subsidi Pertalite senilai Rp 93 triliun, Sri Mulyani mengungkapkan sebanyak 86 persen atau Rp 80 triliun dinikmati 30 persen rumah tangga terkaya di tanah air.

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, dilihat dari volume subsidi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter, sebanyak 15,8 juta kiloliter subsidi BBM itu dinikmati orang kaya, sedangkan hanya 3,9 juta kiloliter subsidi Pertalite yang dinikmati golongan 40 persen masyarakat terbawah.

 

Artikel ini sebelumnya telah dipblikasikan di rakyatcirebon.disway.id, dengan judul: Pertamax dan Pertalite Tetap, Ini Harga BBM yang Naik. https://rakyatcirebon.disway.id/read/650698/pertamax-dan-pertalite-tetap-ini-harga-bbm-yang-naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: