Eliezer vs Sambo: Duren Tiga Wahana Adu Nyali Mengurai 54 Hari Kematian Brigadir Yosua

Eliezer vs Sambo: Duren Tiga Wahana Adu Nyali Mengurai 54 Hari Kematian Brigadir Yosua

Kolase Foto: Bharada E atau Richard Eliezer dan Ferdy Sambo mengenakan seragam saat masih menjabat di Polri. -Foto: Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri-disway.id

BACA JUGA:Ada yang Meminta Putri Candrawathi Mengubah Cerita

Ditambahkan Burhanuddin, saat dirinya dipercaya sebagai pengacara, Bharada E belum buka suara penuh terkait motif dibalik penembakan yang diperintahkan Irjen Ferdy Sambo. 

“Saat kami tanya peristiwa itu, Bharada E menyebut, ada bagian peristiwa di Magelang. Hanya itu,” jelas Burhanuddin.

Ia juga menyebutkan, sosok penembak Brigadir J yang dipublish baru satu orang, yakni Bharada E yang mengaku menjadi penembak pertama. 

“Dia (Bharada E) bilang ada, tapi dia belum tuntas (menceritakan kronologinya),” kata Burhanuddin.

Datang Baret Biru

Usai peristiwa penembakan itu terjadi, sekitar pukul 20.30 WIB ada cerita lain yang didapat dari Duren Tiga.

Ferdy Sambo menghubungi beberapa orang. Ada anggota DPR, orang-orang di lingkaran Polri, Komnas HAM, LPSK sampai seorang pemimpin redaksi salah satu stasiun televisi. 

Tak berselang lama komunikasi yang dilakukan Ferdy Sambo selesai, beberapa orang anggota Polri baret biru, datang bersamaan dengan mobil bak terbuka dan ambulance.

Kemudian terlihat kantong jenazah berwarna biru dibawa ke dalam ruang bedah mayat.

BACA JUGA:Pengakuan Putri Chandrawathi Bisa Menjerat Dirinya Sendiri 

Jenazah tersebut adalah Brigadir J yang tewas akibat luka tembakan dan beberapa luka-luka yang diduga akibat penyiksaan.

Masih menjadi pertanyaan, bagaimana jenazah Brigadir J dikeluarkan dari rumah Ferdy Sambo? Dan bagaimana Jenazah dibawa ke RS Polri?

Karena jika mengikuti SOP, ambulance yang masuk ke Perumahan Duren Tiga seharusnya menyalakan Sirine ambulance. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: