Fakta Baru TGIPF: Semua Menghindar dari Tanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan Malang
TGIPF ungkap semua menghindar dari tanggung jawab atas tragedy Kanjuruhan Malang. -Dokumen Sekretariat Presiden -
BACA JUGA:Bogor Dikepung Bencana Alam, Atalia Praratya ke Lokasi Pengungsian : Ini Adalah Jawa Barat
BACA JUGA:Apin BK Bos Judi Medan Ditangkap di Malaysia, Kapolri: Malam Ini Dibawa ke Tanah Air
Suporter Arema FC masuk ke lapangan dan dihadang oleh pihak keamanan, sangking banyaknya yang masuk ke lapangan pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah suporter.
Tembakan gas air mata tersebut tak hanya mengarah ke suporter yang di dalam lapangan saja tapi ditembakkan juga arah tribun suporter.
Dengan ditembakkannya gas air mata tersebut membuat para suporter panik menghindari gas air mata dan berdesak-desakan ke pintu keluar yang terbatas.
BACA JUGA:Bikin Pangeran William Turun Takhta, Vin Diesel Dinobatkan sebagai Pria Botak Paling Seksi 2022
BACA JUGA:Hari Terakhir jadi Gubernur DKI Jakarta, Ini yang Dilakukan Anies
Terkait dengan gas air mata, dalam laporan TGIPF juga mengungkapkan bahwa gas air mata faktor utama kematian korban tragedi Kanjuruhan Malang.
Mahfud mengatakan gas air mata merupakan pemicu dari kepanikan suporter Aremania dan akhirnya desak-desakan.
"Kemudian yang meninggal, cacat dan kritis dipastikan karena desak-desakan setelah adanya tembakan gas air mata," kata Mahfud.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: