Berjalan 10 Ribu Langkah Setiap Hari untuk Cegah Penyakit Kronis, Apakah Efektif?

Berjalan 10 Ribu Langkah Setiap Hari untuk Cegah Penyakit Kronis, Apakah Efektif?

Ilustrasi jalan kaki-Pixabay-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Jalan kaki merupakan salah satu olahraga yang paling sederhana tapi cukup berdampak pada kesehatan apabila dilakukan secara rutin.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa 10 ribu langkah setiap hari dapat mencegah seseorang dari terjangkit penyakit kronis.

BACA JUGA:Pemprov DKI Kirim Tim Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur

BACA JUGA:Alamak, Oknum Anggota DPRD Pandeglang Dilaporkan Terkait Begal Payudara

Jumlah itu disanggah oleh Catherine Hagan Vargo, seorang ahli terapi fisik di University of Pittsburg Medical Centre sebgaaimana dikutip dari Huffpost.

Menurutnya 10 ribu langkah merupakan angka yang terlalu tinggi dan dipukul rata. Terlebih, jumlah itu dapat mematahkan semangat orang-orang yang ingin berolahraga karena terlampau banyak.

Sebuah studi yang dipublikasikan Nature Journal menyebut bahwa 8.200 langkah setiap hari cukup untuk mencegah resiko penyakit kronis.

BACA JUGA:Misteri Transferan Rp 200 Juta dari Rekening Brigadir J ke Bripka RR Dibongkar, Putri Candrawathi Senggol Soal Keperluan?

BACA JUGA:Suzuki Jamin Layanan Purna Jual Untuk Konsumen Avenis 125, Kasih Garansi 3 Tahun

Penelitian dilakukan dengan cara meminta 6.042 orang dari usia 41 sampai 67 tahun untuk menggunakan alat pengecek kesehatan bernama Firbit fitness trackers.

Mereka diminta menggunakan alat tersebut minimal 10 jam per hari selama empat tahun.

Hasilnya, cukup dengan berjalan 8.200 langkah bisa menurunkan resiko obesitas, GERD, apnea tidur dan masalah gangguan mental.

Resiko itu akan semakin rendah seiring dengan semakin banyak langkah yang diambil. Berjalan 8.000 sampai 9.000 langkah per hari bisa menurunkan resiko diabetes dan hipertensi.

BACA JUGA:Adik Dinar Candy Sempat Dikabarkan Hilang saat Gempa Cianjur Mengguncang, Begini Kondisinya Sekarang

BACA JUGA:Tambang Ilegal Seret Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Susno Duadji: Kementerian ESDM Biang Kerok

Uniknya, resiko itu tidak mengalami penurunan apabila seseorang berjalan kaki lebih dari 9.000 langkah setiap harinya.

Berjalan 8.200 langkah tidak selalu harus dilakukan dalam satu kesempatan melainkan bisa dalam beberapa kesempatan.

Bisa itu membagi jalan kaki di pagi dan sore atau bahkan berjalan di dalam ruangan seperti mall atau pusat perbelanjaan.

BACA JUGA:Belajar dari Gempa Cianjur, Begini Konstruksi Bangunan Tahan Gempa untuk Meminimalisir Dampak Terburuk

BACA JUGA:Polisi Sebut Anggota Dewan Kepulauan Seribu Sempat Pesta Sabu Bareng Satpol PP

Menaikan kecepatan jalan kaki dari waktu ke waktu bisa berguna untuk mengatasi kebosonan meski harus memperhatikan kondisi ketahanan tubuh.

Kebosanan juga bisa dilawan dengan menelepon teman ketika berjalan kaki, mendengarkan podcast atau lagu.

Dr. Aaron Baggish, profesor medis di University of Lausanne di Swiss mengungkap apabila kesulitan berjalan 8.200 langkah setiap hari, bisa memilih berjalan lebih pendek.

BACA JUGA:Diduga Ikut Pesta Sabu, Anggota Dewan Kepulauan Seribu Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Inmendagri Update Masa Berlaku PPKM Jawa-Bali, Berikut Rinciannya

Menurutnya, akan lebih baik berjalan pendek daripada tidak sama sekali. Apabila jumlah itu tidak bisa tercapai setiap hari pun tidak masalah, asalkan tetap berolahraga secara rutin.

Baggish menjelaskan bahwa berjalan kaki secara rutin punya banyak manfaat di antaranya memperbaiki suasan hati, memperkuat otot serta mengurangi nyeri sendi.

Untuk durasi berjalan kaki yang ideal berada di angka 21 menit menurut Baggish. Dengan durasi tersebut, resiko terkena jantung akan menurun sampai 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: