Irjen Krishna Murti Ungkap Kronologi Penangkapan Buron Interpol Kelas Kakap di Bali

Irjen Krishna Murti Ungkap Kronologi Penangkapan Buron Interpol Kelas Kakap di Bali

Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti-@krishnamurti_bd91-Instagram

Kronologi Penangkapan Buron Kelas Kakap Republik Ceko

Pada Rabu 30 November 2022, NCB melakukan penyelidikan dilakukan di beberapa tempat. 

Awalnya kata Krishna Murti, petugas mendapatkan informasi keduanya tinggal di Kuta Utara.

Namun, setelah dilakukan pencarian di tempat tersebut, tidak membuahkan hasil. Informasi terbaru menyebutkan keduanya berada di sebuah villa di Kuta Selatan, tetapi mereka tidak ada ditempat.

Selanjutnya petugas mendapatkan informasi bahwa keduanya tinggal di kontrakan yang tidak jauh dari lokasi villa. Tim kemudian berangkat menuju lokasi.

“Pada pukul 06.00 WITA yang bersangkutan dilakukan penangkapan,” jelas Krishna.

Krishna mengatakan, Cyril Stiak saat ini diamankan sementara di Polda Bali sambil menunggu arrest warrant dan profesional arres.

Polri berhasil menangkap buronan interpol bernama Cyril Stiak di sebuah kontrakan daerah Kuta Selatan, Bali, Rabu 30 Desember 2022.

Cyril merupakan warga Republik Ceko yang menjadi tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan.

Cyrill Stiak merupakan bagian dari perusahaan Majordomos Gastro S.R.O yang melakukan penggelapan anggaran perusahaannya sebesar 25.000 CZK melalui rekening perusahaan.

Dia melakukannya sebanyak 18 kali dan menyebabkan kerugian perusahaan Majordomos Gastro S.R.O sebesar 529.890 CZK serta perusahaan CITY CAFÉ s.r.o sebesar 104.000 CZK.

Selain itu, Cyrill Stiak juga menyebabkan kerugian pada perusahaan asuransi, karena dia belum membayar asuransi antara Januari 2008 dan April 2009.

Dia juga menyebabkan kerugian untuk otoritas pendapatan, artinya ia tidak membayar pajak dalam jumlah 667.640. CZK. Seluruh uang tersebut digunakannya untuk kebutuhan pribadinya.

Sedangkan rekan Cyrill yang bernama Stefan Durian, telah melakukan penipuan dan penggelapan pajak terhitung dari tanggal 15 Agustus 2014 hingga 28 Januari 2016.

Modus yang dilakukan oleh pelaku ialah berkamuflase membuat sebuah jaringan perusahaan yang dia kontrol sendiri dengan membeli barang elektronik di berbagai negara UNI EROPA tanpa membayar pajak, dan mengaku menyewakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: