CNG Pengganti BBM Tak Hanya Buat Kendaraan, Juga Pasok Pembangkit Listrik Gantikan Solar

Pabrik Bio-CNG ini rencananya akan dibanggun sebanyak 25 Pabrik Bio-CNG, di mana masing-masing pabrik berkapasitas 15.500 M3 BioCNG per hari, dengan total 387.000 M3 Bio-CNG.

Dengan jumlah produksi CNG tersebut diperkirakan akan menekan penurunan emisi karbon mencapai 3,7 juta ton Co2 per tahun.

BACA JUGA:Jadwal Piala AFF 2022 Dibuka Hari Ini, Berikut 9 Daftar Lengkap Lokasi Stadion Penyelenggaraan AFF Edisi ke-12

BACA JUGA:Berapa Biaya Pemasangan Tabung CNG untuk Mobil dan Motor, Cek Disini

Edi Wibowo selaku Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bahwa kedepannya akan menyelesaikan 25 pabrik, dengan nilai total investasi sebesar 110 juta USD, dan akan mengurangi emisi karbon sebesar 3,7 juta ton CO2/tahun.

Sesangkan hasil produksi dari Bio-CNG tersebut nantinya akan di manfaatkan oleh PT. Unilever Oleochemical Indonesia untuk menggantikan bahan bakar fosil yang selam ini mereka gunakan.

Dengan demikian PT Unilever akan menjadi yang pertama di Asia/Indonesia yang menggunakan Bio-CNG untuk menggantikan bahan bakar fosil dalam skala besar.

K.R. Raghunath selaku Chief Executive Officer (CEO) PT KIS Grup mengungkapkan jika pihaknya telah menandatanggani kerjasama jangka panjang.

BACA JUGA:Saksi Ahli Sebut Putri Candrawathi Tidak Diperkosa, Ferdy Sambo Membantah!

BACA JUGA:Rencana Kementerian ATR/BPN Konsolidasi Tanah di 3 Kota, Di Mana Saja?

Selain menekan emisi gas buang dan meningkatkan efisensi penggunaan BBM, pengembangan proyek Bio-CNG ini juga akan memebrikan dukungan pada industri kelapa sawit.

Salah satunya dapat mengurangi limbang dari perkebunan serta pabrik kelapa sawit mengurangi limbah.

Sejauh ini penggunaan CNG pengganti BBM hanya diketahui digunakan untuk bahan bakar kendaraan, namunp emanfaatan dari CNG sangat luas hingga dalam pemenuhan kebutuhan industri.

Pengembangan CNG ini tentunya menjadi bahan bakar alternatif yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga dengan peforma yang tidak kalah dengan bahan bakar fosil.

Bahkan menurut ESDM kualitas CNG sendiri setara dengan Pertamax Turbo Ron 98 namun dengan harga yang hanya 3.100 rupiah per liter.

Sumber: