Romo Franz Magnis Suseno Ungkap Dilema Richard Eliezer Dalam Penembakan Brigadir J: Jangan Begitu Saja Mengutuk Dia Salah

Romo Franz Magnis Suseno Ungkap Dilema Richard Eliezer Dalam Penembakan Brigadir J: Jangan  Begitu Saja Mengutuk Dia Salah

Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) -Foto: Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri-disway.id-disway.id-disway.id

BACA JUGA:Rayakan Natal di Sel Tahanan, Richard Eliezer Dapatkan Kejutan dari Orang Tua

BACA JUGA:Link Live Streaming & Prediksi Skor Manchester United vs Nottingham Forest, Kesempatan United Tempel Spurs

“Yang kedua dia diberi perintah oleh orang yang berhak memberi perintah dan wajib ditaati supaya melakukannya. Lalu dia harus mengikuti yang mana," kata Romo Magnis.

Menurut Franz, Bharada E memiliki jabatan yang lebih rendah dan tak bisa mengelak dari perintah atasan yang pangkatnya lebih tinggi.

Hal tersebut merupakan keputusan yang sangat sulit untuk ditolak, karena Richard sudah biasa laksanakan perintah atasannya.

"Itu perintah yang amat sulit secara psikologis dilawan. Karena siapa dia, mungkin dia orang kecil jauh di bawah yang memberi perintah, sudah biasa laksanakan perintah,” ujar Franz Magnis Suseno.

BACA JUGA:Link Live Streaming & Prediksi Skor Manchester United vs Nottingham Forest, Kesempatan United Tempel Spurs

BACA JUGA:Pakar Telematika Yakin Rezky Aditya Pemeran Pria VCS dengan Wanita Bule: Kesamaannya Banyak

“Meski dia ragu-ragu, dia bingung, itu tidak berarti sama sekali tidak ada kesalahan, tetapi itu jelas menurut etika sangat mengurangi ke bersalahan," lanjutnya.

Romo Magnis mengatakan, tidak semestinya kesalahan terkait peristiwa penembakan Brigadir Yosua dilimpahkan sepenuhnya kepada Bharada E.

"Dari sudut etika dalam situasi bingung, etika akan mengatakan kamu, menurut saya, jangan begitu saja mengutuk atau mempersalahkan secara objektif,” ucapnya.

Lantaran saat itu dia berada dalam situasi sulit untuk menolak perintah atasan dan bingung dalam situasi yang ada saat meskipun dalam keadaan normal.

“Dia harus melawan, tapi apakah dia bisa mengerti, dan dalam etika pengertian, kesadaran itu merupakan unsur kunci," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: