Anggota DPR Tentang Lippo Group Tak Bisa Atur Indonesia Seenaknya Soal Kasus Meikarta, Andre Rosiade: Ini Bukan Republik Lippo!
Ilustrasi: Proyek Meikarta menyedot perhatian anggota DPR di Komisi VI. Sejumlah anggota menentang keras, lantaran pihak Lippo Group diduga menahan uang konsumen yang minta dikembalikan.-Foto/Pixabay/МаксимКошечкин-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Lippo Group mendapat sorotan serius oleh anggota PDR RI di Komisi VI terkait kasus proyek pembangunan Meikarta yang terhenti.
Meikarta disebut-sebut merupakan mega proyek yang dilakukan Lippo. Tapi akhirnya mangkrak.
Sejumlah prospek pembangunan sudah dibeli oleh para konsumen di Meikarta.
Kebanyakan konsumen protes karena unit bangunan yang dijanjikan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) nihil.
Padahal sejumlah uang sudah masuk ke rekening perusahaan di bawah asuhan PT Lippo Cikarang Tbk tersebut.
Bahkan mega proyek yang dibangun sejak 2018 tersebut melibatkan sejumlah konsorsium. Kasus ini pun menjadi sorotan anggota Komisi VI DPR RI.
Saat rapat bersama, DPR mengundang Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Ketut Budi Wijaya dan CEO PT Mahkota Sentosa Utama Indra Azwar.
Di momen inilah sejumlah anggota Komisi VI mempertanyakan sejumlah proyek di Meikarta terhenti, sementara ada konsumen yang sudah menunggu.
Dari 2018 hingga sekarang, maka lima tahun para konsumen dirugikan waktu dan materinya.
Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade tampak geram. Ia merasa heran, banyak konsorsium yang menghilang dalam proyek Meikarta.
Saat ditanyakan kepada dua sosok Lippo Group tersebut, Ketut Budi Wijaya dan Azwar tak bisa menjawab.
BACA JUGA:Mega Proyek Meikarta dari Lippo Group Terindikasi Pencucian Uang, DPR RI: Segera Bentuk Pansus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: