Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia Lampaui Amerika dan Jerman, Menperin: Akan Terus Ekspansif

Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia Lampaui Amerika dan Jerman, Menperin: Akan Terus Ekspansif

Bahkan Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia lampaui Amerika dan Jerman, dimana Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa hal ini akan terus ekspansif. -menperin-

“Menjaga ketersediaan bahan baku ini salah satu faktor yang menyebabkan confidence dari industri kita naik,” tutur Agus.

Menperin menambahkan, pihaknya juga terus memacu program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). 

Hal tersebut sebagai upaya peningkatan belanja produk dalam negeri ini diyakini turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. 

BACA JUGA:Kisah Pria Punya Payudara Berukuran Cup C Susah Cari Pacar: 'Banyak Wanita Menertawai Saya'

BACA JUGA:Janji Mario Dandy Kalau Bapaknya Akan Urus Semua Kelakuannya Diungkap Shane

“Pada tahun 2022, sekitar Rp 762 triliun dari APBN, APBD maupun BUMN telah dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri. Ini nilai yang sangat besar sekali. Ini bisa menjadi kesempatan atau peluang bagi pelaku industri yang memiliki produk-produk dengan kualitas yang baik,” tandasnya.

Peningkatan Investasi Salah Satu Kunci Pertumbuhan Ekonomi

“Pemerintah telah berupaya untuk memberikan kemudahan perizinannya. Kami juga mendorong pertumbuhan industri di luar Jawa, karena untuk mendukung pemerataan ekonomi,” ujar Agus.

Terkait capaian PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2023, Jingyi Pan selaku Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa kondisi sektor manufaktur di Indonesia terus membaik pada laju stabil dan berkelanjutan pada bulan Februari. 

BACA JUGA:Misteri Toba

BACA JUGA:Arsenal Balaskan Dendam ke Everton, Cukur Habis 4 Gol Tanpa Balas!

“Permintaan domestik dilaporkan menguat yang mendukung pertumbuhan manufaktur output, karena permintaan asing masih dalam proses pemulihan,” jelasnya.

Aspek positif lain dari angka PMI manufaktur Indonesia yang masih ekspansif, yakni sudah berkurangnya hambatan pada rantai pasokan.

“Waktu pengiriman dari pemasok lebih pendek untuk pertama kali dalam satu tahun sementara inflasi biaya input juga mereda, keduanya menggambarkan tekanan dari sisi pasokan berkurang,” lanjutnya.

BACA JUGA:Duh! Rafael Alun Trisambodo Minta Dikasihani: 'Tolong, Saya Sudah Lelah'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: