Permintaan Luhut Binsar Pandjaitan Dijawab Pakar IT: Nilai Proyek Dipangkas Demi Puaskan Hasrat Pejabat

Permintaan Luhut Binsar Pandjaitan Dijawab Pakar IT: Nilai Proyek Dipangkas Demi Puaskan Hasrat Pejabat

Permintaan Luhut Binsar Pandjaitan dijawab pakar IT dan mengungakapkan jika nilai proyek dipangkas demi puaskan hasrat pejabat. -maritim.go.id -

JAKARTA, DISWAY.IDLuhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) memberikan tantangan pada ahli IT Indonesia untuk membereskan 27 aplikasi pemerintahan.

Menurut Luhut saat ini kita mempunyai 27 ribu aplikasi  di seluruh pemerintahan dengan berbagai vendor.

Untuk itu Luhut menginginkan 27 aplikasi tersebut dapat dijadikan satu dan bemberikan tantangan pada ahli IT Tahan Air.

Tantangan dari Luhut tersebut dijawat dalam video yang diunggah di akun twitter @Heraloebss.

BACA JUGA:6 Titik Rawan Curanmor Jakarta Selatan, Kepolisian Ungkap Lokasinya

BACA JUGA:Ini Lokasi Perpanjangan SIM Keliling Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Hingga Bekasi Hari Ini, Rabu 22 Maret 2023

Dalam video tersebut permintaan Luhut Binsar Pandjaitan dijawab pakar IT dan mengungakapkan jika nilai proyek dipangkas demi puaskan hasrat pejabat.

Selain itu juag diungkapkan jika tim IT Tanah Air sebenarnya tidak perlu ditantang, namun yang penting birokrasi di pemerintahan yang harus dibereskan.

“Kita sebagai vendor sudah cukup cape bekerja sama dengan pemerintahan, mulai dari nilai proyek yang harusnya segini sampai dipangkas menjadi segini demi untuk memuskan hasrat pejabat-pejabat eselon yang sudah memberikan jalan pada kita untuk mendapatkan project tersebut,” ungkapnya.

BACA JUGA:Rian Mahendra Gabung PO Kencana Ajak Sobat Bus Mania Ngumpul Jelang Mudik Lebaran

BACA JUGA:Gempa 6.5 SR Guncang Afghanistan dan Pakistan, Getaran Terasa Hingga India

Tak hanya itu, bahkan sampai saat menggeser tagging saja harus dilakukan dengan menggelar meeting akbar di sebuah hotel dan menghabiskan budget yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

“Sebetulnya keperluan pemeintah tersebut sudah skala enterprise akan tetapi budgetnya skala mahasiswa, sehingga aplikasi yang didapatkan adalah aplikasi yang ada saat ini,” ungkapnya.

Menurutnya, para ahli IT tersebut bukanlah orang yang bodoh, namun hanya binggung saat dibilang untuk membuat yang aplikasi yang simple.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait