OPM Akui Rebut Sejumlah Senjata Serta Sandera Anggota TNI: Perang Masih Belangsung, Video Sosok Mengaku Perwakilan Saparatis Beredar di Medsos

OPM Akui Rebut Sejumlah Senjata Serta Sandera Anggota TNI: Perang Masih Belangsung, Video Sosok Mengaku Perwakilan Saparatis Beredar di Medsos

Beredar pengakuan dari pihak KKB Papua di media sosial yang mengatakan bahwa pihaknya telah menembak mati 6 personil Kopasus dan menyendera sebanyak 9 personil. -tangkapan layar twitter@dhemit_is_back-

JAKARTA, DISWAY.ID – Beredar pengakuan dari pihak KKB Papua di media sosial yang mengatakan bahwa pihaknya telah menembak mati 6 personil Kopasus dan menyendera sebanyak 9 personil.

Selain itu dalam video yang diunggah di akun twitter  @dhemit_#### tersebut, sosok yang mengaku perwakilan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebutkan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan dari intelijen pimpinan perang Egianus Kogoya.

Dalam video yang beredar menyebutkan bahwa TNI merupakan kolonial, dan pada saat penyerangan tersebut bertepatan saat perayaan Kopasus Kolonial Indonesia di Distrik Paro di Nduga.

BACA JUGA:Pemudik Roda Dua Disebut Masih Landai

BACA JUGA:Keras! Cristiano Ronaldo Ogah Belikan Georgina Rodriguez Hadiah Mahal: 'Tasnya Udah Banyak'

Bertepatan dengan perayaan tersebut pihak OPM yang dipimpin oleh Egianus Kogoya melakukan penyerangan dan berhasil menewaskan sebanyak 6 personil Kopasus dan menyendera sebanyak 9 personil lainnya.

Dalam penyerangan yang dipimpinan Egianus Kogoya, pihak OPM melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berhasil mengambil senjata 6 sniper jarak jauh dan 3 M16 A1.

Selain itu juga disebutkan bahwa hingga saat ini perang masih terjadi, di mana terdapat 26 personil TNI yang melarikan diri di hutan.

BACA JUGA:Hasil MotoGP Amerika 2023: Alex Rins Akhiri Masa Packlik Honda

BACA JUGA:Hasil Korupsi Wali Kota Bandung Yana Mulyana Buat Beli Sepatu Louis Vuitton dan Plesiran ke Thailand

Sebanyak 4 unit helikopter dari TNI juga tengah melakukan penyisiran di Distrik Paro di Nduga.

Dalam video itu juga disebutkan bahwa OPM masih konsisten bertahan selama 60 tahun dalam melakukan perlawanan.

Perwakilan OPM dalam video itu juga mengatakan bahwa saat ini tengah dilakukan upaya dari TNI untuk menjemput 6 jenazah anggota mereka.

Sedangkan pihak TNI melalui Laksda Julius Widjojono selaku Kapuspen TNI mengtakan bahwa pihak TNI baru menerima satu personil TNI yang gugur dalam penyarangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads