Pejabat Polri Temui 4 WNI di Bangkok Diduga Korban TPPO Myanmar

Pejabat Polri Temui 4 WNI di Bangkok Diduga Korban TPPO Myanmar

Atase Polri temui 4 WNI di Bangkok yang diduga korban TPPO Myanmar, Sabtu 4 Mei 2023-Dok.Polri-

JAKARTA, DISWAY.ID- Atase Polri (Atpol) atau Pejabat Polri untuk Perwakilan Diplomatik RI di luar negeri tiba Bangkok tiba di Mae Sot, Thailand, bertemu dengan 4 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penyekapan di Myanmar. 

Keempatnya berhasil dibebaskan dan kini di lokasi perbatasan langsung dengan Myanmar sebelum kembali ke Bangkok.

"Dilaporkan saat ini Atase Polri untuk Bangkok Kombes Endon Nurcahyo sudah tiba di perbatasan Thailand-Myanmar bertemu dengan keempat WNI yang bermasalah di Myanmar," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 6 Mei 2023. 

BACA JUGA:4 WNI yang Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar Dibebaskan, Begini Kondisinya Sekarang

Lebih lanjut Sandi Nugroho menuturkan, pihak Atase Polri untuk Bangkok langsung melakukan pendalaman.

"Sore ini keempat WNI kami langsung bawa ke Bangkok untuk pendalaman. Karena agak riskan terlalu lama di Mae Sot," ungkapnya.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Ungkap 405 Kasus TPPO Sejak 2020 hingga 2023

Selanjutnya, ungkap Kadivhumas, empat personel Bareskrim dengan pendampingan Kabag Jatinter Set NCB Hubinter akan terbang ke Bangkok pada Minggu 7 Mei 2023. 

"Personel Polri didampingi Protkon KBRI Bangkok dan Atase Riset dan salah satu informan yang membantu membebaskan empat WNI dari Myawaddy Myanmar," jelasnya.

Polri mengatakan, 4 WNI bisa dipulangkan lantaran perusahaan yang mempekerjakan mereka bersedia melepaskan lantaran tak mau berurusan hukum. 

BACA JUGA:Indonesia Desak Myanmar Untuk Selamatkan WNI yang Jadi Korban TPPO

Sementara pemulangan WNI lainnya sedang dalam tahap negosiasi dengan perusahaan yang mempekerjakan.

Para WNI ini diduga terkena modus janji pekerjaan di Myanmar, mereka disekap, disiksa, diperbudak dan terancam diperjualbelikan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kasus perdagangan manusia di Asia Tenggara semakin luas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: